Kisah-kisah mengenai UFO sudah sering kita dengar, ribuan dokumentasi dianggap hoax, tetapu bagaimana menjelaskan sebagian dari dokumentasi yang otentik?
Sabtu
Kamis
Misteri Logam Aneh Yang Diduga Merupakan Alat Pendaratan UFO
Rumania, di tahun 1974, 2 kilometer sebelah timur Aiud, sekelompok pekerja di tepi sungai Mures, menemukan tiga benda terkubur di pasir, pada sebuah parit sekitar 10 meter dalamnya.
Dua dari objek, dibuktikan sebagai tulang Mastodon, berumur beberapa jutaan tahun, antara periode Miosen dan Pleistosen.
Minggu
"Hollow Earth" Rongga Di Dalam Bumi Yang Melegenda

Banyak Legenda di berbagai belahan dunia yang bercerita tentang adanya dunia lain di dalam perut Bumi. Tidak banyak yang menaruh perhatian terhadap legenda-legenda ini, sampai ketika seorang ilmuwan ternama mengangkatnya ke dalam forum-forum sains. Imajinasi tentang Bumi yang memiliki rongga, bukan hal yang baru sebenarnya.
Kandungan UFO dalam Al-Qur'an
Kebanyakan manusia menyukai hal-hal yang sifatnya ghaib dan tidak terjangkau, misalnya ramalan harian berdasarkan astronomi yang kerapkali menjadi pembahasan wajib harian media. Hal ini menunjukkan, bahwa begitu besarnya antusiasme manusia soal ramalan, ditambah lagi sifat dasar manusia yang menyukai kondisi yang aman dan kepastian akan masa depan. Memang benar, masa depan layaknya piring terbang UFO (Unidentified Flying Object) yang penuh dengan misteri itu.
Siapa itu MIB?
Sejak sekitar 50 tahun lalu, para saksi mata penampakan UFO mengaku didatangi oleh pria-pria misterius yang berbaju hitam, yang meminta mereka untuk tidak menceritakan pengalaman mereka. Pria-pria misterius ini disebut sebagai "Men In Black" (MIB).
Kisah Misteri UFO Dan Alien Yang Mendarat Di Halaman Sebuah Sekolah Zimbabwe

SebuahUFO terlihat membelah langit Afrika pada tanggal 14 September 1994. Dua hari setelah kejadian itu, sesuatu yang seperti piring terbang itu, mendarat di halaman sebuah sekolah di Ruwa, Zimbabwe.
Dari dalam benda misterius tersebut, keluar sesosok makhluk aneh yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penampakan ini disaksikan oleh 62 anak-anak pelajar yang saat itu sedang bermain di lapangan sekolah.
Keberadaan Alien Yang Tertuang Pada Cerita dan Lukisan Kuno

Bukti-bukti tentang keberadaan Aliens, tertuang pada peradaban masa lalu. Diantaranya seperti dari lukisan, gulungan naskah, patung, seni, dan cerita-cerita kuno.
Berikut adalah karya- karya seni terkenal masa lalu yang menggambarkan kehadiran UFO / Alien di muka bumi.
Sabtu
Fenomena Pancaran Sinar Hijau Di Bulan

Pancaran sinar hijau (Green Flash) dari Bulan di dapati oleh Gerhard Hüdepohl yang mengurusi citra rekaman foto ruang angkasa di European Southern Observatory (ESO). Sinar apakah itu? Fenomena apa yang sedang berlangsung di Bulan ketika itu?
Gerhard berhasil mengabadikan fenomena tersebut dalam gambar yang terdiri dari beberapa foto. Ia mendapati pancaran sinar hijau di Bulan saat kondisi pagi sedang cerah di Paranal Residencia.
Penjelasan Bentuk Alam Semesta Menyerupai Terompet Yang Siap Ditiup Malaikat Israfil Sebagai Sangkakala

“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Israfil?” Jawabnya, “Sedang membersihkan terompetnya.” Mungkin demikian yang ada di benak kita, malaikat Israfil laksana sesosok musisi yang sedang asyik mengelap-elap terompet kecilnya, sebelum tampil pada pementasan diatas panggung.
Lalu, sebenarnya seperti apa terompetnya — atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala – malaikat Israfil itu?
Sekitar enam tahun silam, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan, bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau menyerupai donat seperti dalam posting ini atau prediksi lain yang menyebutkan bentuknya datar saja.

Bentuk Alam Semesta Menyerupai Donat
Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan dan tidak umum seperti biasanya, karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
Dimana pada bagian ujung belakang terompet (baca : alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana Bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) (perhatikan gambar dibawah).
Bentuk Alam Semesta

Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60, ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Israfil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : “Ya Rasulullah, apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadits di atas disebutkan, sangkakala atau terompet malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan Bumi. Bentuk bagaikan tanduk mengingatkan kita pada terompet orang–orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan Bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib) dan Bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Israfil itu melingkar membentang dari alam nyata, hingga alam ghaib.
Jika keshahihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama–rama yang hidup di tengah–tengah kaldera gunung berapi paling aktif, yang siap meletus kapan saja. Dan Allah SWT telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Israfil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi, kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
Makhluk langit saja bisa terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk, sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak–anak jadi beruban dan setan–setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan yang berkaitan dengan hal ini, jika terompetnya saja sebesar itu, seperti apa pula si peniupnya? Konon, seperti apalagi Sang Penciptanya? Subhanallah, Allahu Akbar
!
Teori Yang Menyatakan Salah Satu Unsur Pembentukan Manusia Berasal Dari Bintang

Sebuah teori menyatakan, bahwa semua orang dan segala sesuatu di muka Bumi ini, memiliki partikel bintang yang amat kecil. Banyak topik terkait sains yang bermunculan akan hal ini.
Pada awal 1980-an, astronom Carl Sagan membawakan acara dan menarasi 13 bagian seri televisi berjudul 'Cosmos' yang mengudara di PBS.
Di acara itu, Sagan menjelaskan secara mendetil betapa banyak topik terkait sains ini, termasuk sejarah Bumi, evolusi, asal muasal kehidupan dan sistem tata surya.
“Kita adalah jalan bagi alam semesta mengenal dirinya sendiri. Beberapa bagian keberadaan kita mengetahui asal kita. Kita ingin kembali. Dan kita bisa, karena kosmos juga ada dalam diri kita. Kita terbuat dari bintang,” pernyataan terkenal Sagan dalam satu episode.
Pernyataannya meringkas fakta bahwa karbon, nitrogen dan atom oksigen dalam tubuh manusia, serta atom dari semua unsur berat lainnya diciptakan pada generasi bintang sebelumnya lebih dari 4,5 miliar tahun silam.
Karena manusia dan tiap hewan lain, juga sebagian besar materi di Bumi, mengandung unsur-unsur ini, manusia benar-benar terbuat dari bahan bintang, kata professor astronomi Chris Impey di University of Arizona.
“Semua bahan organik yang mengandung karbon awalnya diproduksi dalam bintang-bintang,” papar Impey. Alam semesta awalnya merupakan hidrogen dan helium, karbon yang kemudian dibuat selama miliaran tahun, lanjutnya.
Saat pasokan hidrogen bintang telah habis, bintang bisa mati dalam ledakan ganas yang disebut Nova. Menurut ‘Supernova,’ (World Book Inc., 2005), ledakan sebuah bintang masif, disebut supernova, bisa miliaran kali terangnya dari Matahari.
Ledakan bintang seperti ini melemparkan awan besar debu dan gas ke dalam ruang angkasa dengan jumlah dan komposisi bahan yang bervariasi tergantung pada jenis supernova yang terjadi.
Supernova mencapai puncak kecerahannya beberapa hari, setelah ledakan pertama terjadi selama waktu ledakan ini, dan akan lebih cemerlang dari galaksi seluruh bintang. Menurut ‘Supernova,’ bintang mati ini kemudian terus bersinar secara intens selama beberapa pekan sebelum secara bertahap memudar dari pandangan.
Bahan dari supernova akhirnya menyebar di seluruh ruang angkasa antar bintang. Menurut ‘Cosmic Collisions: The Hubble Atlas of Merging Galaxies,’ (Springer, 2009), bintang-bintang tertua hampir secara eksklusif terdiri dari hidrogen dan helium dengan oksigen dan sisa unsur-unsur berat di alam semesta yang berasal dari ledakan supernova.
“Teori ini teruji dengan baik. Kita tahu bintang-bintang ini membuat elemen berat, dan di akhir hidupnya, bintang mengeluarkan gas ke media antar bintang sehingga bisa menjadi bagian dari bintang dan planet-planet berikutnya (serta manusia),” kata Impey.
Jadi, semua kehidupan di Bumi dan atom dalam tubuh kita diciptakan dalam tungku bintang yang kini telah lama mati, lanjutnya. Pada 2002, seniman musik Moby merilis ‘We Are All Made of Stars’. Lirik lagu ini terinspirasi fisika kuantum. “Pada tingkat kuantum dasar, semua materi di alam semesta pada dasarnya terdiri dari debu,” katanya.
Baru-baru ini, Symphony of Science, proyek artistik yang dipimpin John Boswell yang dirancang untuk memberi pengetahuan ilmiah meski dalam musik remix, merilis ‘We Are All Connected’. Lagu ini memiliki fitur klip proklamasi Sagan ‘Kita terbuat dari bahan bintang’.
Minggu
Embrio matahari
Ditemukan sebuah calon bintang raksasa dengan massa yang jauh lebih besar dibandingkan Matahari. Ia kini sedang tumbuh dalam sebuah gelembung gas di tata surya ini. Embrio bintang tersebut terekam oleh teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA).

Berita luar angkasa dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru.
Karena, jika di perhatikan dan di teliti untuk ukurannya apabila sudah terbentuk, maka nantinya bisa saja besar embrio bintang ini akan melebihi Matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita.
Diberitakan dari laman stasiun televisi BBC, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.
Detektor inframerah milik Herschel, mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan, bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
"Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi," terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d'Astrophysique de Marseille.
"Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat, seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi," lanjut Zavagno.
Herschel memiliki kemampuan unik, yakni mampu melihat proses fisik yang tidak bisa dilakukan teleskop lain. Teleskop Hubble misalnya, tidak bisa melihat secara detail seperti yang dihasilkan Herschel.
Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.

Berita luar angkasa dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru.
Karena, jika di perhatikan dan di teliti untuk ukurannya apabila sudah terbentuk, maka nantinya bisa saja besar embrio bintang ini akan melebihi Matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita.
Diberitakan dari laman stasiun televisi BBC, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.
Detektor inframerah milik Herschel, mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan, bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.
"Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi," terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d'Astrophysique de Marseille.
"Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat, seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi," lanjut Zavagno.
Herschel memiliki kemampuan unik, yakni mampu melihat proses fisik yang tidak bisa dilakukan teleskop lain. Teleskop Hubble misalnya, tidak bisa melihat secara detail seperti yang dihasilkan Herschel.
Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.
Kamis
Terkuaknya Misteri Patung Arca Yang Ditemukan NASA di Bulan

Baru saja dirilis sebuah catatan saintis yang membuktikan, bahwa permukaan bulan pernah dihuni oleh kehidupan yang cerdas. Hal tersebut dibuktikan dengan terkuaknya misteri sebuah patung arca 10 inchi diatas batu karang bulan.
Pakar Geologi Dr. Morris Charles mengungkapkan beberapa waktu lalu, bahwa para ilmuwan dari laboratorium NASA telah membawa sebuah batu dari misi Apollo 11 pada 40 tahun silam, tahun 1969.
Dr. Charles ialah salah seorang ilmuwan yang bekerja di NASA selama 23 tahun, sebelum akhirnya mengundurkan diri. Namun, ia tetap menjaga hubungan dengan lembaga tempat bekerjanya dulu.
“Figur arca itu menggugah rasa keingintahuan kita. Artinya pada suatu waktu atmosfer di bulan sangat mendukung kehidupan. Lebih dari itu, arca itu juga menunjukkan dari rasa estetika seni yang indah dari orang-orang yang membuatnya,” kata Dr.Charles kepada reporter.
Arca yang disebut sebagai “Angel” (bidadari) itu, terbuat dari kombinasi besi khusus yang ditemukan ekslusif pada sebuah tempat yang tinggi di bulan. Angel adalah arca bersosok perempuan, memiliki sayap di bagian belakang, dan rambut bergelombang panjang.

Ada kemungkinan arca angel didatangkan dari planet lain. Berdasarkan analisis kimia logam, pakar Geologi menduga, bahwa arca itu berusia lebih dari 200.000 tahun, yang berarti kemungkinan besar ia dibuat 170.000 tahun sebelum spesis manusia muncul di muka bumi.
Dr. Miles Fredericks dari Universitas New York menyebutkan, teori tentang legenda orang Sumeria yang menyebutkan Annunaki, Dewa-Dewa bersayap, yang berasal dari abad 18 SM. Mungkin orang Sumeria pernah dikunjungi penghuni bulan, yang sosoknya dijadikan imej dari arca Angel.
Walaupun banyak yang memikirkan misteri penemuan figur Angel tersebut, tetapi sebagian orang menyayangkan mengapa rahasia itu disimpan begitu lama. “Artifak ini telah menjadi rahasia umum di kalangan dalam NASA selama bertahun-tahun. Tapi pejabat tinggi NASA menyimpan rahasia ini untuk mencegah kepanikan dunia. Saya sendiri mendapat bocoran dari orang yang identitasnya dirahasiakan,” kata Dr.Charles.
Secara resmi NASA telah membantah laporan Dr.Charles tersebut. Arca itu dipamerkan pada fotografer dan wartawan di sebuah tempat yang tertutup.
Bulan Memiliki Molekul Air

Meski tidak dalam bentuknya yang berupa air tanah yang biasa digunakan sehari-hari di bumi, ternyata di bulan juga ada air. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memastikan bahwa molekul-molekul air ternyata menyelimuti setiap debu di lapisan tanah bulan
Temuan itu terungkap lewat analisis terhadap data yang dihimpun Moon Mineralogy Mapper (M3), alat pengindraan jauh yang dititipkan NASA di satelit Chandrayaan-1 milik Organisasi Riset Antariksa India. M3 bekerja dengan cara menganalisis pantulan cahaya matahari. Maka alat itu cuma bisa "melihat" sampai kedalaman beberapa sentimeter.
"Ketika kita bicara 'air di bulan', kita tidak bicara soal danau, lautan, atau bahkan kubangan," kata Carle Pieters, dari Brown University di Rhode Island. "Air di bulan berupa molekul-molekul air dan hidroksil (OH) yang berinteraksi dengan molekul-molekul batuan dan debu, terutama yang ada beberapa sentimeter di lapisan teratas tanah di bulan."
Pieters dan yang lainnya menduga, bahwa air atau molekul hidroksil itu ada disana dalam sebuah interaksi dengan angin matahari, arus partikel yang bergerak cepat yang secara konstan mengombak atau menggelembung menjauh dari matahari.
Radiasi angin matahari itu menebarkan proton-proton hidrogen, yang lalu menerjang mineral kaya oksigen di permukaan bulan. Reaksi kimia antara atom-atom oksigen dan inti hidrogen itulah yang membuat molekul-molekul air atau molekul lain yang lebih sederhana dengan cuma satu atom hidrogen dan satu atom oksigen, yakni hidroksil.
"Air yang ada di bulan kelihatannya terikat dengan mineral yang membuatnya stabil dalam lingkungan tanpa udara dan gravitasi lemah," kata Marc Norman, dari Australian National University di Canberra. "Kita tidak bisa memompanya seperti air tanah, melainkan harus mengumpulkan tanahnya dalam jumlah besar dulu, mengekstraknya, lalu menyisihkan airnya untuk digunakan."
Jumlahnya memang jangan dibandingkan dengan yang ada di bumi. Tapi, kalau mau mengolah debu dan tanah itu secara massal, air yang dihasilkan mungkin bisa memfasilitasi cita-cita astronaut menetap di bulan.

Sebanyak 1 meter kubik tanah disebut-sebut bisa diperas untuk menghasilkan 1 liter air. Atau dalam satu botol soda akan bernilai air seukuran satu tablet obat.
Tapi banyak atau sedikitnya, menurut Profesor Larry Taylor, dari University of Tennessee, yang ikut menganalisis data M3, tidak penting. "Begitu ada molekul air, ini akan sangat mudah untuk memecahnya menjadi hidrogen dan oksigen, kemudian dari sana Anda akan memiliki bahan bakar roket," kata pakar geologi antariksa itu.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel yang dibawa pulang dari misi Apollo 40 tahun lalu sebenarnya sudah memperlihatkan bahwa tanah dan batuan dari bulan sedikit lembap. Tapi ilmuwan tak berani menganulir kemungkinan kalau sampel menjadi "basah" ketika memasuki lingkungannya yang baru di bumi.
Jadilah mereka saat itu tidak bisa menolak atas kesimpulan tanah bulan yang kering, lebih kering dari gurun mana pun di Bumi. Teori ini didukung, termasuk oleh Taylor.
Tapi sekarang, bukan cuma Chandrayaan-1, wahana yang hilang per Agustus tahun lalu, namun, sudah sukses mengantar India untuk pertama kalinya ke orbit bulan, yang menyediakan konfirmasi atas keberadaan air di bulan.
Secara bersamaan, jurnal Science memuat hasil penelitian senada menggunakan data dari dua satelit mata-mata bulan yang sudah jauh lebih senior : Deep Impact, milik Amerika Serikat, serta Cassini, yang berbendera Amerika dan Eropa.
Penelitian pertama milik Jessica Sunshine, astronom dari University of Maryland, dan koleganya, yang menggunakan teknik pemetaan inframerah oleh wahana Deep Impact. Penegasan berikutnya dilakukan Roger Clark, dari Badan Survei Geologi, dan koleganya menggunakan spektrometer milik Cassini.
"Selama ini kita selalu berpikir bahwa bulan itu mati," kata Sunshine.
Ternyata bulan yang selama ini di anggap hanya tanah dan bebatuan belaka, memiliki molekul air juga. Meski, tidak melimpah ruah seperti di bumi, setidaknya hal ini memberi inspirasi baru tentang bulan.
Penyebab Warna Bulan Merah Saat Gerhana BerlangsungPenyebab Warna Bulan Merah Saat Gerhana Berlangsung
Warna cahaya kemerahan pada bulan akan muncul di langit, saat gerhana bulan total berlangsung. Hal ini menyebabkan satelit bumi itu seolah-olah berpendar. Apa penyebab terjadinya hal itu?

Saat terjadi gerhana total, seperti yang terjadi saat titik balik Matahari musim dingin pada 21 Desember 2010, bayangan Bumi butuh 3 jam 28 menit untuk menyelimuti wajah bulan.
Ketika itu, terjadi gerhana bulan total selama 72 menit dan dapat diamati di Pantai Timur Amerika Serikat (AS), pukul 01.33-05.01 waktu setempat. Sedangkan di Pantai Barat, pengamat langit melihatnya pukul 10.33-02.01 waktu setempat.
Fakta bahwa planet kita cukup besar untuk menghalangi cahaya Matahari, Anda tentunya sempat berpikir bayangan Bumi akan sepenuhnya menutupi Matahari. Hal ini malah membuat cahaya bulan menyeramkan dan menakutkan. Mengapa demikian?
Jika Bumi menghalangi, sinar Matahari akan ‘membelok’ dan melalui tepi Bumi. Lalu cahayanya tercermin ke bulan. Warna kemerahan bulan berasal dari sinar cahaya yang langsung disaring melalui atmosfer Bumi. Efek visual yang sama membuat Matahari terbenam berwarna mencolok.
Atmosfer Bumi bertindak seperti filter, menghapus sebagian besar cahaya berwarna biru dan menyisakan cahaya merah-oranye ke permukaan bulan. Bulan akan berubah menjadi berbagai warna selama tahapan gerhana yang berbeda-beda. Mulai dari abu-abu, ke oranye, lalu kuning.
Kecerahan warna juga dapat dipengaruhi kondisi atmosfer. Menurut Lembaga Antariksa AS (NASA), partikel ekstra di atmosfer, seperti dari letusan gunung berapi, dapat menyebabkan bulan berwarna lebih gelap dari merah.

Saat terjadi gerhana total, seperti yang terjadi saat titik balik Matahari musim dingin pada 21 Desember 2010, bayangan Bumi butuh 3 jam 28 menit untuk menyelimuti wajah bulan.
Ketika itu, terjadi gerhana bulan total selama 72 menit dan dapat diamati di Pantai Timur Amerika Serikat (AS), pukul 01.33-05.01 waktu setempat. Sedangkan di Pantai Barat, pengamat langit melihatnya pukul 10.33-02.01 waktu setempat.
Fakta bahwa planet kita cukup besar untuk menghalangi cahaya Matahari, Anda tentunya sempat berpikir bayangan Bumi akan sepenuhnya menutupi Matahari. Hal ini malah membuat cahaya bulan menyeramkan dan menakutkan. Mengapa demikian?
Jika Bumi menghalangi, sinar Matahari akan ‘membelok’ dan melalui tepi Bumi. Lalu cahayanya tercermin ke bulan. Warna kemerahan bulan berasal dari sinar cahaya yang langsung disaring melalui atmosfer Bumi. Efek visual yang sama membuat Matahari terbenam berwarna mencolok.
Atmosfer Bumi bertindak seperti filter, menghapus sebagian besar cahaya berwarna biru dan menyisakan cahaya merah-oranye ke permukaan bulan. Bulan akan berubah menjadi berbagai warna selama tahapan gerhana yang berbeda-beda. Mulai dari abu-abu, ke oranye, lalu kuning.
Kecerahan warna juga dapat dipengaruhi kondisi atmosfer. Menurut Lembaga Antariksa AS (NASA), partikel ekstra di atmosfer, seperti dari letusan gunung berapi, dapat menyebabkan bulan berwarna lebih gelap dari merah.
Minggu
Teori Baru Menyatakan "Gravitasi Itu Tidak Ada"
Cerita tentang gravitasi, dimana kala itu Sir Isaac Newton sedang berjalan-jalan dan iseng duduk di bawah sebuah pohon apel, dan tiba-tiba sebuah apel jatuh ke kepalanya, lalu dari situlah Newton terinspirasi, dan mengenalkan teori gravitasinya.
Tetapi, waktu pun telah berlalu sekian lama, dan para ahli fisika mengetahui, bahwa teori gravitasi milik Newton tersebut merupakan hukum fisika yang sangat aneh.
Dibandingkan dengan gaya interaksi dasar lainnya, gravitasi sangat sulit dicerna. Alasan untuk keganjilan ini, mungkin dapat dijelaskan : "gravitasi bukan gaya interaksi fundamental, tetapi merupakan turunan dari gaya fundamental lainnya."
Professor Erik Verlinde (48 tahun), ahli teori dan professor fisika di Institute Teori Fisika, Universitas Amsterdam, mengajukan teori baru dari gravitasi, seperti dilaporkan oleh New York Times, pada tanggal 12 Juli 2010.
Dia berargumentasi dalam makalahnya yang terbaru, berjudul “Asal usul Gravitasi dan Hukum Newton”, bahwa gravitasi adalah konsekuensi dari hukum termodinamik.
Memutar balikkan logika ilmu pengetahuan yang berumur 300 tahun, dengan mengajukan argument, bahwa gravitasi adalah sebuah ilusi yang menyebabkan kekacauan terus menerus dalam dunia fisika, atau setidaknya diantara mereka yang mengaku mengerti hal tersebut.
“Bagi saya, gravitasi itu tidak ada,” kata Dr. Verlinde. Bukan berarti seseorang tidak dapat jatuh ke tanah, tetapi Dr. Verlinde, bersama-sama denga ahli fisika lainnya berpikir, bahwa ilmu pengetahuan melihat gravitasi dengan cara yang salah dan ada sesuatu yang lebih mendasar yang menyebabkan gravitasi itu “timbul”.
Seperti layaknya bagaimana bursa saham dapat timbul akibat gejala kolektif dari para individu penanam modal, atau bagaimana elastisitas timbul dari sifat mekanik atom-atom.
Inti dari teori, mungkin berhubungan dengan kurangnya keteraturan dalam system fisik. Argument yang dikemukakan adalah apa yang anda dapat katakan sebagai “hari rambut terburuk” teori gravitasi.
Situasinya seperti ini : rambut anda keriting akibat panas dan kelembaban, karena ada banyak hal yag menyebabkan rambut anda untuk keriting daripada lurus, dan alam semesta menyukai beberapa opsi.
Maka diperlukan kekuatan untuk membuat rambut menjadi lurus dan mengurangi opsi alami. Lupakan jarak melengkung dan daya tarik menarik yang dijabarkan dalam persamaan Isaac Newton. Dr. Verlinde merumuskan dalil, bahwa gaya yang kita namakan gravitasi adalah kecendrungan produk alami dari ketidak beraturan yang maksimal.
Teori Professor Verlinde adalah bahwa gravitasi itu pada dasarnya adalah kekuatan entropik. Objek yang bergerak sekitar objek yang lebih kecil, akan merubah ketidak beraturan yang mengelilingi objek-objek tersebut, dan gravitasi akan gagal.
Berdasarkan ide dari teori Holografik, dia dapat menjabarkan hukum Newton yang kedua mengenai mekanik. Sebagai tambahan, teorinya mengenai fisika dari massa inersia juga merupakan pengertian baru. Makalahnya yang berjudul “Asal usul Gravitasi dan Hukum Newton” dapat ditemukan secara online disini.
Karena kontroversi akan hal tersebut, banyak ahli fisika berpikir, bahwa teori Dr. Verlinde kurang penjelasan. Lalu, apa sebenarnya itu gravitasi?
Guru Li Hongzi, pendiri Falun Gong, menyatakan dalam “Penguraian Fa” di Konfrensi Kanada tahun 2001 :
“Mengapa bisa terjadi fenomena gravitasi seperti yang dikatakan manusia? Karena semua kehidupan dan segala substansi, termasuk udara, air, dan segala yang ada di atas bumi dan Triloka, yaitu semua benda yang eksis dalam lingkup Triloka adalah terkomposisi oleh partikel-partikel dari semua tingkatan berbeda dalam lingkup Triloka, dan partikel-partikel berbeda dari tingkatan berbeda adalah saling berkaitan.”
"Keterkaitan semacam ini didalam lingkup triloka dapat memanjang dan bergerak di bawah daya tarik. Dengan kata lain, jika anda menariknya, dia bisa memanjang seperti karet gelang, dan ketika dilepas akan kembali lagi. Yaitu ada sebuah bentuk keberadaan yang dasar dan stabil antar partikel-partikel. Inilah yang menyebabkan asalkan anda memindahkan benda apa saja dalam lingkungan bumi ini, dia akan kembali ke tanah.”
Penelitian mengenai alam semesta dalam ilmu pengetahuan modern secara mendasar adalah berdasarkan teori gravitasi. Jika gravitasi itu tidak ada, maka pengertian kita mengenai galaksi dan struktur alam semesta juga salah.
Ini mungkin alasan mengapa para peneliti ruang angkasa kadangkala kesulitan untuk menjelaskan pergerakan gravitasi dari badan langit yang jauh dan harus menggunakan konsep “materi gelap” untuk membantu menyelaraskan persamaan.
Teori baru dari gravitasi dapat memberi titik terang akan beberapa permasalahan kosmik yang menjengkelkan yang ditemukan oleh para ilmuwan fisika, seperti energi gelap, sejenis anti gravitasi yang kelihatannya meningkatkan pemuaian alam semesta, atau materi gelap yang diperkirakan menyokong galaksi secara keseluruhan. Ini mungkin dapat menstimulasi para ilmuwan, untuk mencari pemahaman baru tentang alam semesta.
“Sejak lama kami telah tahu, bahwa gravitasi itu tidak ada,” kata Dr. Verlinde. “Kini saatnya untuk menyuarakannya.”
Tetapi, waktu pun telah berlalu sekian lama, dan para ahli fisika mengetahui, bahwa teori gravitasi milik Newton tersebut merupakan hukum fisika yang sangat aneh.
Dibandingkan dengan gaya interaksi dasar lainnya, gravitasi sangat sulit dicerna. Alasan untuk keganjilan ini, mungkin dapat dijelaskan : "gravitasi bukan gaya interaksi fundamental, tetapi merupakan turunan dari gaya fundamental lainnya."
Professor Erik Verlinde (48 tahun), ahli teori dan professor fisika di Institute Teori Fisika, Universitas Amsterdam, mengajukan teori baru dari gravitasi, seperti dilaporkan oleh New York Times, pada tanggal 12 Juli 2010.
Dia berargumentasi dalam makalahnya yang terbaru, berjudul “Asal usul Gravitasi dan Hukum Newton”, bahwa gravitasi adalah konsekuensi dari hukum termodinamik.
Memutar balikkan logika ilmu pengetahuan yang berumur 300 tahun, dengan mengajukan argument, bahwa gravitasi adalah sebuah ilusi yang menyebabkan kekacauan terus menerus dalam dunia fisika, atau setidaknya diantara mereka yang mengaku mengerti hal tersebut.
“Bagi saya, gravitasi itu tidak ada,” kata Dr. Verlinde. Bukan berarti seseorang tidak dapat jatuh ke tanah, tetapi Dr. Verlinde, bersama-sama denga ahli fisika lainnya berpikir, bahwa ilmu pengetahuan melihat gravitasi dengan cara yang salah dan ada sesuatu yang lebih mendasar yang menyebabkan gravitasi itu “timbul”.
Seperti layaknya bagaimana bursa saham dapat timbul akibat gejala kolektif dari para individu penanam modal, atau bagaimana elastisitas timbul dari sifat mekanik atom-atom.
Inti dari teori, mungkin berhubungan dengan kurangnya keteraturan dalam system fisik. Argument yang dikemukakan adalah apa yang anda dapat katakan sebagai “hari rambut terburuk” teori gravitasi.
Situasinya seperti ini : rambut anda keriting akibat panas dan kelembaban, karena ada banyak hal yag menyebabkan rambut anda untuk keriting daripada lurus, dan alam semesta menyukai beberapa opsi.
Maka diperlukan kekuatan untuk membuat rambut menjadi lurus dan mengurangi opsi alami. Lupakan jarak melengkung dan daya tarik menarik yang dijabarkan dalam persamaan Isaac Newton. Dr. Verlinde merumuskan dalil, bahwa gaya yang kita namakan gravitasi adalah kecendrungan produk alami dari ketidak beraturan yang maksimal.
Teori Professor Verlinde adalah bahwa gravitasi itu pada dasarnya adalah kekuatan entropik. Objek yang bergerak sekitar objek yang lebih kecil, akan merubah ketidak beraturan yang mengelilingi objek-objek tersebut, dan gravitasi akan gagal.
Berdasarkan ide dari teori Holografik, dia dapat menjabarkan hukum Newton yang kedua mengenai mekanik. Sebagai tambahan, teorinya mengenai fisika dari massa inersia juga merupakan pengertian baru. Makalahnya yang berjudul “Asal usul Gravitasi dan Hukum Newton” dapat ditemukan secara online disini.
Karena kontroversi akan hal tersebut, banyak ahli fisika berpikir, bahwa teori Dr. Verlinde kurang penjelasan. Lalu, apa sebenarnya itu gravitasi?
Guru Li Hongzi, pendiri Falun Gong, menyatakan dalam “Penguraian Fa” di Konfrensi Kanada tahun 2001 :
“Mengapa bisa terjadi fenomena gravitasi seperti yang dikatakan manusia? Karena semua kehidupan dan segala substansi, termasuk udara, air, dan segala yang ada di atas bumi dan Triloka, yaitu semua benda yang eksis dalam lingkup Triloka adalah terkomposisi oleh partikel-partikel dari semua tingkatan berbeda dalam lingkup Triloka, dan partikel-partikel berbeda dari tingkatan berbeda adalah saling berkaitan.”
"Keterkaitan semacam ini didalam lingkup triloka dapat memanjang dan bergerak di bawah daya tarik. Dengan kata lain, jika anda menariknya, dia bisa memanjang seperti karet gelang, dan ketika dilepas akan kembali lagi. Yaitu ada sebuah bentuk keberadaan yang dasar dan stabil antar partikel-partikel. Inilah yang menyebabkan asalkan anda memindahkan benda apa saja dalam lingkungan bumi ini, dia akan kembali ke tanah.”
Penelitian mengenai alam semesta dalam ilmu pengetahuan modern secara mendasar adalah berdasarkan teori gravitasi. Jika gravitasi itu tidak ada, maka pengertian kita mengenai galaksi dan struktur alam semesta juga salah.
Ini mungkin alasan mengapa para peneliti ruang angkasa kadangkala kesulitan untuk menjelaskan pergerakan gravitasi dari badan langit yang jauh dan harus menggunakan konsep “materi gelap” untuk membantu menyelaraskan persamaan.
Teori baru dari gravitasi dapat memberi titik terang akan beberapa permasalahan kosmik yang menjengkelkan yang ditemukan oleh para ilmuwan fisika, seperti energi gelap, sejenis anti gravitasi yang kelihatannya meningkatkan pemuaian alam semesta, atau materi gelap yang diperkirakan menyokong galaksi secara keseluruhan. Ini mungkin dapat menstimulasi para ilmuwan, untuk mencari pemahaman baru tentang alam semesta.
“Sejak lama kami telah tahu, bahwa gravitasi itu tidak ada,” kata Dr. Verlinde. “Kini saatnya untuk menyuarakannya.”
Penjelasan Teoritis Mesin Waktu
Sampai detik ini, manusia masih penasaran dengan yang namanya Mesin Waktu. Ya, memang hal tersebut sangat bikin penasaran, karena apabila itu dapat terwujud menjadi nyata, maka kita akan bisa memutarbalikkan waktu, dari satu dimensi ke dimensi lain. Berikut akan dibahas penjelasan teoritis tentang mesin waktu tersebut.
Sudah tahu tentang "John Tutor"? Dia adalah si penjelajah waktu yang datang dari tahun 2036. Jika belum, Klik Disini, karena artikel ini ada hubungannya dengan mythe keberadaannya yang transit ke masa sekarang dari masa depan, yaitu tahun 2036.
1. Pengertian Ruang Waktu
A. Miskonsepsi Tentang Ruang Waktu

Apakah ini pendapat kamu tentang waktu? “waktu selalu berjalan dengan kecepatan yang sama dimana2 di seluruh alam semesta ini”
Apakah ini pendapat kamu tentang ruang? “ruang ya begitu saja, 3 dimensil dan statis”
Maka kamu salah, ternyata ruang waktu itu sangat relatif, bisa berubah-ubah, tergantung keadaannya, dan ini buktinya :
B. Bukti Relativitas Ruang Waktu
Ada 2 hal yang bisa mempengaruhi Ruang Waktu, Kecepatan, dan Gravitasi, ini buktinya :
a. Gravitational Lensing

Bagaimana gravitasi bisa mempengaruhi ruang dan waktu? Begini, pertama kamu jangan salah paham tentang gravitasi. Gravitasi bukan cuma sesuatu yang menarik kamu ke bumi, bukan hanya itu. Gravitasi adalah pembengkokkan ruang dan waktu yang dilakukan oleh benda bermassa, dan semakin besar massa suatu benda, semakin besar pula pembengkokkan ruang waktu yang dilakukannya.
Dan ini adalah bukti dari pembengkokan itu? Di tengah gambar tersebut keliatan banget gambarnya ‘menggembung’, ini terjadi karena galaksi yang dilewati cahaya tersebut memiliki massa yang besar, sehingga ruang waktu bengkok. Dan saat cahaya melewatinya, jalur cahaya tersebut juga membengkok, jadinya keliatan menggembung.

Coba kita liat gambar ini kalo (misalnya) dilihat dari samping. Kenapa ruang waktu bisa membengkok karena massa yang besar? Ini karena ruang waktu bersifat seperti kain. Kalau sebuah kain seprei dibentangkan, dan kamu naruh bola bowling di atasnya, maka bola bowling itu akan membengkokkan sepreinya, khan? Itulah yang terjadi di alam semesta ini, pembengkokkan ruang oleh benda bermassa.
b. Muon

Muon adalah partikel yang hanya hidup selama 2/1 juta detik. Muon terbentuk saat cosmic ray terbentur atmosfir atas bumi. Karena Muon hidup hanya selama 2/1 juta detik, harusnya mereka hanya mampu berjalan sekitar beberapa ratus meter sebelum lenyap. Tapi kenyataanya, banyak Muon ditemukan di permukaan bumi.
Kenapa bisa begitu??
Karena kecepatan mempengaruhi waktu. Semakin cepat suatu benda bergerak, semakin lambat waktu berjalan baginya. Ini yang disebut dengan dilasi waktu. Inilah kenapa si Muon yang hidup selama 2/1 juta sekon mampu sampai ke permukaan bumi, karena 2/1 juta sekon bagi dia = beberapa sekon bagi kita.
2. Pergi Ke Masa Depan
a. Dengan Kecepatan
Inget sama si Muon? Dia mampu ‘pergi ke masa depan’, karena ia memiliki kecepatan yang luar biasa.
Jadi Teorinya Begini :
"Kita bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, supaya waktu berjalan lebih lambat bagi kita, dan begitu kita kembali ke kecepatan normal, maka bumi sudah futuristik githu".
Hanya saja ada masalah mengenai ini :
Yang doyan kebut-kebutan pasti tau, semakin cepat suatu benda bermassa bergerak, semakin berat dirinya. Dan semakin berat sesuatu, semakin besar tenaga yang diperlukan untuk menggerakkanya. Maka, untuk menggerakkan kita mendekati kecepatan cahaya, diperlukan energi yang luar biasa besar, dan seluruh energi di bumi pun gak bakalan cukup.
b. Dengan Gravitasi
Diatas udah dijelasin tentang pengaruh gravitasi terhadap ruang, bukan terhadap waktu. Tapi, karena ruang dan waktu terikat erat, maka perubahan di ruang juga berpengaruh terhadap waktu. Maka, semakin besar suatu daerah terbengkokkan ruangnya, waktunya akan berjalan semakin lamban.
Contoh :
Karena semakin dekat kamu ke inti bumi, semakin besar pula gravitasinya, dan sebaliknya. Waktu bagi orang yang ada di permukaan bumi, lebih lambat bagi orang yang ada di lantai 100 gedung bertingkat. (Walaupun perbedaan jarak waktunya sangat kecil sekali).
Jadi Teorinya Begini :
"Kita pergi ke tempat yang massanya lebih besar dari bumi, supaya waktu berjalan lambat bagi kita dan cepet bagi bumi, sehingga pas kita balik ke bumi, bumi sudah futusitik."
Ok, apa coba benda yg massanya jauh lebih gede dari bumi, yang memungkinkan perjalanan waktu??? "Black Hole".
Black Hole adalah benda yg bermassa luar biasa dan sangat padat, tentu saja gravitasinya gila-gilaan. Dan gravitasi yang gila, tentu saja bakal memperlambat waktu dengan gila. (bahkan di pusat black hole/singularitas, waktu berhenti sangking kuatnya gravitasinya).
Tapi, seperti menjelajahi waktu dengan kecepatan, hal ini juga punya masalah. Masalah yang sangat besar : Kamu Bakal Mati !
Begitu kamu melewati event horizon, gak ada cara bagi kamu untuk keluar, maka kamu bakal terhisap ke sigularitas, dan dihancurkan sampai ketiadaan.
3. Worm Hole

Kalau cara-cara diatas sepertinya hanya bisa pergi ke masa depan tanpa bisa ke masa lalu, kalo worm hole bisa pergi ke masa depan maupun masa lalu.
Lalu apa itu worm hole?
Begini, seperti kita ketahui, ruang waktu itu seperti kain, atau kertas jugalah. Sekarang kamu ambil kertas, bikin titik A dan titik B, jaraknya misalnya 10 cm, kalau kita mau jalan dari a ke b, tentu bakal 10 cm bukan???
Nggak, coba kamu lipat kertas itu, dekatkan a ke b dan buat lobang di kertas itu. Lubang itulah yang disebut worm hole, jalan pintas menembus ruang waktu. Nah, karena melalui jalan pintas ini, kamu berarti jalan lebih cepat daripada cahaya (yang melalui jalan biasa), maka kamu bisa pergi ke masa depan dengan ini, dan tergantung cara kamu melipat ruang waktunya, kamu bisa juga pergi ke masa lalu.
Masalah dari worm hole tentu saja jelas :
1. Kita belum tau bagaimana cara melipat ruang.
2. Perlu energi yang luar biasa untuk ‘melubangi’ ruang waktu.
4. Mesin Waktu Ronald Mallet

Kamu pasti pernah denger E=mc². Energi yang dihasilkan = massa x kecepatan cahaya kuadrat. Artinya, kalau kamu melarikan sebuah benda bermassa m (kg) dengan kecepatan c (m/s) kuadrat, maka kamu akan menghasilkan energi sebesar E (joule).
Jadi, menurut teori ini, baik materi maupun energi mampu menciptakan medan gravitasi, dan karena cahaya adalah energi, dia memakai sinar laser untuk membuat gravitasi. Yang dia lakukan, adalah menyilang-nyilangkan banyak sinar laser untuk menciptakan efek gravitasi, membuat lubang di ruang waktu, dan (menurutnya) bisa menciptakan mesin waktu.
Tetapi :
1. Lubang di ruang waktunya sangat kecil, boro-boro manusia bisa masuk, mungkin hanya partikel sub atomik yang muat.
2. Kemampuannya kembali ke masa lalu terbatas pada waktu mesin waktu tersebut dinyalakan, misalnnya : mesin waktunya dinyalain jam 12, tgl 1, januari 2009. Nah, yang paling mentok ke masa lalunya yaitu ke jam 12, 1 januari 2009 itu, gak bisa ke sebelumnya. Mesin waktu ini masih dalam tahap pengembangan, walaupun banyak yang pesimis, tapi Ronald Mallet tetep melanjutkannya.
5. Time Paradox

Gimana kalo kita udah punya mesin waktu yang benar-benar bekerja? Apakah menggunakannya bakal membuat kekacauan di ruang waktu?
Mungkin gak ini terjadi? Gimana kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum bapak kamu ada? Apakah kamu bakal hilang nantinya???
Karena semua hal yg kita lihat ini terbuat dari atom, maka mendingan kita liat dulu apa yg terjadi di dunia atom. Sebenernya, partikel2 atom itu penjelajah waktu secara alami. Ini adalah percobaan 2 celah, sebuah partikel (elektron) ditembakan melalui sebuah celah, lalu dari celah tersebut dibuat lagi 2 celah dibelakangnya.
Harusnya khan partikel memilih salah satu dari 2 celah tersebut untuk dilalui? Tapi anehnya nggak! Ternyata 1 partikel dapat melalui 2 celah!!
Ini berarti sebuah partikel dapat berada di 2 tempat sekaligus!? Dan karena kita terdiri dari partikel, kita mungkin juga bisa berada di 2 tempat secara bersamaan. Hal ini membuat ilmuwan memikirkan tentang teori gila lainnya, "Multiverse".
6. Multiverse

Pernah nonton filmnya Jet Lee, "The One"?
Disana diceritakan, bahwa si Jet Lee ini punya banyak duplikat dirinya di semesta-semesta lain. Di semesta A dia jadi polisi, di semesta B dia jadi beach boy, dll. Ilmuwan percaya ini sangat mungkin terjadi.
Kenapa? inget partikel yang bisa menjadi 2 tadi? Bila partikel2 yang menyusun alam semesta ini bisa bercabang menjadi 2 sekaligus. Mungkin saja seluruh semesta kita ini bisa bercabang-cabang, bila ada cabang bagi kemungkinan yang akan terjadi.
Misalkan :
Beckham nendang freekick, jadi kemungkinannya : meleset ke kiri, meleset ke kanan, kena pager betis ditepis, ditangkep, goal, bisa juga dia tiba2 mati jantungan, dsb. Jumlah kemungkinannya tak terbatas, maka jika sebuah objek dihadapkan kepada kemungkinan yang banyak ini, maka semesta akan bercabang-cabang mengikuti kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
Memang kedengerannya gila, tapi bila partikel bisa melakukannya, maka seluruh semesta yang terdiri dari partikel ini dapat melakukannya, khan?!
Balik lagi ke pertanyaan semula, apa yang terjadi kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum dia ngelahirin bapak kamu?
Inget multiverse tadi? Ini membuktikan kalo kamu kembali ke masa lalu dan mangubah sejarah. Apa yang sudah terjadi di semesta kamu gak akan berubah, kamu gak bakalan hilang, karena itu hanya akan membuat semesta baru, yang berbeda dengan semesta kamu sebelumnya.
Sudah tahu tentang "John Tutor"? Dia adalah si penjelajah waktu yang datang dari tahun 2036. Jika belum, Klik Disini, karena artikel ini ada hubungannya dengan mythe keberadaannya yang transit ke masa sekarang dari masa depan, yaitu tahun 2036.
1. Pengertian Ruang Waktu
A. Miskonsepsi Tentang Ruang Waktu
Apakah ini pendapat kamu tentang waktu? “waktu selalu berjalan dengan kecepatan yang sama dimana2 di seluruh alam semesta ini”
Apakah ini pendapat kamu tentang ruang? “ruang ya begitu saja, 3 dimensil dan statis”
Maka kamu salah, ternyata ruang waktu itu sangat relatif, bisa berubah-ubah, tergantung keadaannya, dan ini buktinya :
B. Bukti Relativitas Ruang Waktu
Ada 2 hal yang bisa mempengaruhi Ruang Waktu, Kecepatan, dan Gravitasi, ini buktinya :
a. Gravitational Lensing
Bagaimana gravitasi bisa mempengaruhi ruang dan waktu? Begini, pertama kamu jangan salah paham tentang gravitasi. Gravitasi bukan cuma sesuatu yang menarik kamu ke bumi, bukan hanya itu. Gravitasi adalah pembengkokkan ruang dan waktu yang dilakukan oleh benda bermassa, dan semakin besar massa suatu benda, semakin besar pula pembengkokkan ruang waktu yang dilakukannya.
Dan ini adalah bukti dari pembengkokan itu? Di tengah gambar tersebut keliatan banget gambarnya ‘menggembung’, ini terjadi karena galaksi yang dilewati cahaya tersebut memiliki massa yang besar, sehingga ruang waktu bengkok. Dan saat cahaya melewatinya, jalur cahaya tersebut juga membengkok, jadinya keliatan menggembung.
Coba kita liat gambar ini kalo (misalnya) dilihat dari samping. Kenapa ruang waktu bisa membengkok karena massa yang besar? Ini karena ruang waktu bersifat seperti kain. Kalau sebuah kain seprei dibentangkan, dan kamu naruh bola bowling di atasnya, maka bola bowling itu akan membengkokkan sepreinya, khan? Itulah yang terjadi di alam semesta ini, pembengkokkan ruang oleh benda bermassa.
b. Muon
Muon adalah partikel yang hanya hidup selama 2/1 juta detik. Muon terbentuk saat cosmic ray terbentur atmosfir atas bumi. Karena Muon hidup hanya selama 2/1 juta detik, harusnya mereka hanya mampu berjalan sekitar beberapa ratus meter sebelum lenyap. Tapi kenyataanya, banyak Muon ditemukan di permukaan bumi.
Kenapa bisa begitu??
Karena kecepatan mempengaruhi waktu. Semakin cepat suatu benda bergerak, semakin lambat waktu berjalan baginya. Ini yang disebut dengan dilasi waktu. Inilah kenapa si Muon yang hidup selama 2/1 juta sekon mampu sampai ke permukaan bumi, karena 2/1 juta sekon bagi dia = beberapa sekon bagi kita.
2. Pergi Ke Masa Depan
a. Dengan Kecepatan
Inget sama si Muon? Dia mampu ‘pergi ke masa depan’, karena ia memiliki kecepatan yang luar biasa.
Jadi Teorinya Begini :
"Kita bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, supaya waktu berjalan lebih lambat bagi kita, dan begitu kita kembali ke kecepatan normal, maka bumi sudah futuristik githu".
Hanya saja ada masalah mengenai ini :
Yang doyan kebut-kebutan pasti tau, semakin cepat suatu benda bermassa bergerak, semakin berat dirinya. Dan semakin berat sesuatu, semakin besar tenaga yang diperlukan untuk menggerakkanya. Maka, untuk menggerakkan kita mendekati kecepatan cahaya, diperlukan energi yang luar biasa besar, dan seluruh energi di bumi pun gak bakalan cukup.
b. Dengan Gravitasi
Diatas udah dijelasin tentang pengaruh gravitasi terhadap ruang, bukan terhadap waktu. Tapi, karena ruang dan waktu terikat erat, maka perubahan di ruang juga berpengaruh terhadap waktu. Maka, semakin besar suatu daerah terbengkokkan ruangnya, waktunya akan berjalan semakin lamban.
Contoh :
Karena semakin dekat kamu ke inti bumi, semakin besar pula gravitasinya, dan sebaliknya. Waktu bagi orang yang ada di permukaan bumi, lebih lambat bagi orang yang ada di lantai 100 gedung bertingkat. (Walaupun perbedaan jarak waktunya sangat kecil sekali).
Jadi Teorinya Begini :
"Kita pergi ke tempat yang massanya lebih besar dari bumi, supaya waktu berjalan lambat bagi kita dan cepet bagi bumi, sehingga pas kita balik ke bumi, bumi sudah futusitik."
Ok, apa coba benda yg massanya jauh lebih gede dari bumi, yang memungkinkan perjalanan waktu??? "Black Hole".
Black Hole adalah benda yg bermassa luar biasa dan sangat padat, tentu saja gravitasinya gila-gilaan. Dan gravitasi yang gila, tentu saja bakal memperlambat waktu dengan gila. (bahkan di pusat black hole/singularitas, waktu berhenti sangking kuatnya gravitasinya).
Tapi, seperti menjelajahi waktu dengan kecepatan, hal ini juga punya masalah. Masalah yang sangat besar : Kamu Bakal Mati !
Begitu kamu melewati event horizon, gak ada cara bagi kamu untuk keluar, maka kamu bakal terhisap ke sigularitas, dan dihancurkan sampai ketiadaan.
3. Worm Hole

Kalau cara-cara diatas sepertinya hanya bisa pergi ke masa depan tanpa bisa ke masa lalu, kalo worm hole bisa pergi ke masa depan maupun masa lalu.
Lalu apa itu worm hole?
Begini, seperti kita ketahui, ruang waktu itu seperti kain, atau kertas jugalah. Sekarang kamu ambil kertas, bikin titik A dan titik B, jaraknya misalnya 10 cm, kalau kita mau jalan dari a ke b, tentu bakal 10 cm bukan???
Nggak, coba kamu lipat kertas itu, dekatkan a ke b dan buat lobang di kertas itu. Lubang itulah yang disebut worm hole, jalan pintas menembus ruang waktu. Nah, karena melalui jalan pintas ini, kamu berarti jalan lebih cepat daripada cahaya (yang melalui jalan biasa), maka kamu bisa pergi ke masa depan dengan ini, dan tergantung cara kamu melipat ruang waktunya, kamu bisa juga pergi ke masa lalu.
Masalah dari worm hole tentu saja jelas :
1. Kita belum tau bagaimana cara melipat ruang.
2. Perlu energi yang luar biasa untuk ‘melubangi’ ruang waktu.
4. Mesin Waktu Ronald Mallet
Kamu pasti pernah denger E=mc². Energi yang dihasilkan = massa x kecepatan cahaya kuadrat. Artinya, kalau kamu melarikan sebuah benda bermassa m (kg) dengan kecepatan c (m/s) kuadrat, maka kamu akan menghasilkan energi sebesar E (joule).
Jadi, menurut teori ini, baik materi maupun energi mampu menciptakan medan gravitasi, dan karena cahaya adalah energi, dia memakai sinar laser untuk membuat gravitasi. Yang dia lakukan, adalah menyilang-nyilangkan banyak sinar laser untuk menciptakan efek gravitasi, membuat lubang di ruang waktu, dan (menurutnya) bisa menciptakan mesin waktu.
Tetapi :
1. Lubang di ruang waktunya sangat kecil, boro-boro manusia bisa masuk, mungkin hanya partikel sub atomik yang muat.
2. Kemampuannya kembali ke masa lalu terbatas pada waktu mesin waktu tersebut dinyalakan, misalnnya : mesin waktunya dinyalain jam 12, tgl 1, januari 2009. Nah, yang paling mentok ke masa lalunya yaitu ke jam 12, 1 januari 2009 itu, gak bisa ke sebelumnya. Mesin waktu ini masih dalam tahap pengembangan, walaupun banyak yang pesimis, tapi Ronald Mallet tetep melanjutkannya.
5. Time Paradox
Gimana kalo kita udah punya mesin waktu yang benar-benar bekerja? Apakah menggunakannya bakal membuat kekacauan di ruang waktu?
Mungkin gak ini terjadi? Gimana kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum bapak kamu ada? Apakah kamu bakal hilang nantinya???
Karena semua hal yg kita lihat ini terbuat dari atom, maka mendingan kita liat dulu apa yg terjadi di dunia atom. Sebenernya, partikel2 atom itu penjelajah waktu secara alami. Ini adalah percobaan 2 celah, sebuah partikel (elektron) ditembakan melalui sebuah celah, lalu dari celah tersebut dibuat lagi 2 celah dibelakangnya.
Harusnya khan partikel memilih salah satu dari 2 celah tersebut untuk dilalui? Tapi anehnya nggak! Ternyata 1 partikel dapat melalui 2 celah!!
Ini berarti sebuah partikel dapat berada di 2 tempat sekaligus!? Dan karena kita terdiri dari partikel, kita mungkin juga bisa berada di 2 tempat secara bersamaan. Hal ini membuat ilmuwan memikirkan tentang teori gila lainnya, "Multiverse".
6. Multiverse
Pernah nonton filmnya Jet Lee, "The One"?
Disana diceritakan, bahwa si Jet Lee ini punya banyak duplikat dirinya di semesta-semesta lain. Di semesta A dia jadi polisi, di semesta B dia jadi beach boy, dll. Ilmuwan percaya ini sangat mungkin terjadi.
Kenapa? inget partikel yang bisa menjadi 2 tadi? Bila partikel2 yang menyusun alam semesta ini bisa bercabang menjadi 2 sekaligus. Mungkin saja seluruh semesta kita ini bisa bercabang-cabang, bila ada cabang bagi kemungkinan yang akan terjadi.
Misalkan :
Beckham nendang freekick, jadi kemungkinannya : meleset ke kiri, meleset ke kanan, kena pager betis ditepis, ditangkep, goal, bisa juga dia tiba2 mati jantungan, dsb. Jumlah kemungkinannya tak terbatas, maka jika sebuah objek dihadapkan kepada kemungkinan yang banyak ini, maka semesta akan bercabang-cabang mengikuti kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
Memang kedengerannya gila, tapi bila partikel bisa melakukannya, maka seluruh semesta yang terdiri dari partikel ini dapat melakukannya, khan?!
Balik lagi ke pertanyaan semula, apa yang terjadi kalo kamu membunuh kakek kamu sebelum dia ngelahirin bapak kamu?
Inget multiverse tadi? Ini membuktikan kalo kamu kembali ke masa lalu dan mangubah sejarah. Apa yang sudah terjadi di semesta kamu gak akan berubah, kamu gak bakalan hilang, karena itu hanya akan membuat semesta baru, yang berbeda dengan semesta kamu sebelumnya.
Bentuk Alam Semesta Menyerupai Donat
Selama ini mungkin timbul pertanyaan di benak kita, seperti apa sesungguhnya bentuk alam semesta? Tak terbatas ataukah terbatas? Semenjak tahun 2003, timbul sebuah paham yang menyatakan, alam semesta itu berbentuk donat, terbatas dan relatif lebih kecil.

Ide ini pun kemudian menjadi populer, disaat komolog menemukan pola tak terduga dalam cosmic microwave background (CMB), radiasi peninggalan dentuman besar.

CMB terdiri dari noda atau titik dingin dan panas yang merepresentasikan riak dalam kerapatan bayi alam semesta, seperti gelombang di lautan. Noda-noda tersebut akan terlihat dalam distribusi CMB yang mengindikasikan adanya perbedaan temperatur.
Dalam alam semesta yang tak terbatas, harusnya terdapat berbagai ukuran gelombang. Namun para kosmolog dibuat terkejut, saat ditemukannya panjang gelombang yang lebih panjang hilang dari pengukuran CMB yang dilakukan oleh Wilkinson Microwave Anisotropy Probe milik NASA. Salah satu alasan mengapa ada gelombang yang hilang adalah karena alam semesta itu terbatas.
Bola Kaca
Menurut Frank Steiner, fisikawan dari Ulm University di Jerman, “kamu bisa berpikir kalau alam semesta itu seperi sebuah instrumen musik, ia tidak dapat menahan getaran yang memiliki panjang gelombang lebih besar dari panjang instrumen itu sendiri.”
Para kosmolog mengajukan ide mengenai bentuk alam semesta yang dibungkus disekelilingnya, seperti bentuk bola kaki atau bahkan seperti bentuk sebuah donat.
Dalam tiap kasus, alam semesta akan tampak tidak terbatas, karena kita tidak akan pernah bisa menjumpai tepiannya. Jadi, jika kita bisa melakukan perjalanan dalam alam semesta ke arah manapun, maka kita akan kembali lagi ke titik dimana kita memulainya. Sama seperti saat mengelilingi bola bumi.
Namun, paham ini pun kemudian mengalami kemunduran. Kosmolog memprediksikan alam semesta yang terbungkus akan berperilaku seperti sebuah pelataran kaca, dengan gambar objek-objek jauh yang diulang-ulang beberapa kali di angkasa. Pencarian pola yang dilakukan oleh Glen Starkman dari Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, tidak memberi hasil apapun.
Analisis ulang data tahun 2003 yang dilakukan oleh Steiner dan koleganya untuk mencari bentuk lain termasuk bentuk 3-torus (lihat gambar), dan bentuk donat. Meskipun namanya terdengar indah, bentuk ini sangat sulit divisualisasikan. Bentuk 3-torus merupakan perluasan dari bentuk donat yang bisa dibentuk dari selembar kertas persegi empat.
Gulung dua sudut berlawanan untuk membentuk silinder dan langkah kedua, bentuk dua sudut lainnya yang bertentangan untuk membentuk donat. Bentuk 3-torus dibentuk dengan cara yang hampir mirip, namun harus dimulai sebuah kubus.
Kemuduian tempelkan setiap sudut yang berlawanan. Ini dilakukan supaya saat ingin keluar dari salah satu permukaan kubus, maka akan terlihat kita akan masuk lagi melalui arah berlawanan.

Bentuk Lain Yang Memungkinkan
Tim Steiner dalam melakukan analisa menggunakan 3 teknik yang berbeda untuk membandingkan prediksi terhadap fluktuasi temperatur di berbagai area. Perbandingan fluktuasi temperatur dilakukan untuk dicocokkan pada model alam semesta yang tak terbatas maupun bentuk alam semesta donat.
Dalam tiap kasus, bentuk donatlah yang memperlihatkan kecocokan dengan data dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe. Tim ini bahkan bisa menerka ukuran alam semesta, yang diperkirakan akan memakan waktu 56 milyar tahun cahaya untuk dikelilingi.
Jean-Pierre Luminet dari Paris Observatory di Perancis, yang mengajukan paham alam semesta berbentuk sepak bola, juga setuju dengan analisa Steiner kalau bentuk donat masih jadi kandidat yang paling digemari. Namun ia menambahkan kalau kemungkinan alam semesta berbentuk sepak bola masih ada dan tetap hidup.
Namun, Starkman justru tidak bisa diyakinkan dengan penemuan tim Steiner. Baginya penemuan itu belum memberi keyakinan apapun, dan bagi dia bisa jadi alam semesta memang kecil, namun itu tidak menjadi jawaban apapun.
Di sisi lain, Steiner berkeyakinan data yang akan didapat oleh satelit Planck milik Eropa yang diluncurkan, akan dapat memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada saat ini.
Secara filosofi bagi Starkman, ide alam semesta terbatas, yang pada suatu hari kelak bisa dieksplorasi seluruhnya, memang merupakan hal yang sangat menarik. Namun sayang sekali lagi Starkman menambahkan, “karena fisika tak bisa ditentukan oleh filosofi, maka saya harap jawaban akan diberikan oleh Planck.”

Ide ini pun kemudian menjadi populer, disaat komolog menemukan pola tak terduga dalam cosmic microwave background (CMB), radiasi peninggalan dentuman besar.
Kalkulasi menunjukan alam semesta bisa jadi berbentuk donat dan terbatas
CMB terdiri dari noda atau titik dingin dan panas yang merepresentasikan riak dalam kerapatan bayi alam semesta, seperti gelombang di lautan. Noda-noda tersebut akan terlihat dalam distribusi CMB yang mengindikasikan adanya perbedaan temperatur.
Dalam alam semesta yang tak terbatas, harusnya terdapat berbagai ukuran gelombang. Namun para kosmolog dibuat terkejut, saat ditemukannya panjang gelombang yang lebih panjang hilang dari pengukuran CMB yang dilakukan oleh Wilkinson Microwave Anisotropy Probe milik NASA. Salah satu alasan mengapa ada gelombang yang hilang adalah karena alam semesta itu terbatas.
Bola Kaca
Menurut Frank Steiner, fisikawan dari Ulm University di Jerman, “kamu bisa berpikir kalau alam semesta itu seperi sebuah instrumen musik, ia tidak dapat menahan getaran yang memiliki panjang gelombang lebih besar dari panjang instrumen itu sendiri.”
Para kosmolog mengajukan ide mengenai bentuk alam semesta yang dibungkus disekelilingnya, seperti bentuk bola kaki atau bahkan seperti bentuk sebuah donat.
Dalam tiap kasus, alam semesta akan tampak tidak terbatas, karena kita tidak akan pernah bisa menjumpai tepiannya. Jadi, jika kita bisa melakukan perjalanan dalam alam semesta ke arah manapun, maka kita akan kembali lagi ke titik dimana kita memulainya. Sama seperti saat mengelilingi bola bumi.
Namun, paham ini pun kemudian mengalami kemunduran. Kosmolog memprediksikan alam semesta yang terbungkus akan berperilaku seperti sebuah pelataran kaca, dengan gambar objek-objek jauh yang diulang-ulang beberapa kali di angkasa. Pencarian pola yang dilakukan oleh Glen Starkman dari Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, tidak memberi hasil apapun.
Analisis ulang data tahun 2003 yang dilakukan oleh Steiner dan koleganya untuk mencari bentuk lain termasuk bentuk 3-torus (lihat gambar), dan bentuk donat. Meskipun namanya terdengar indah, bentuk ini sangat sulit divisualisasikan. Bentuk 3-torus merupakan perluasan dari bentuk donat yang bisa dibentuk dari selembar kertas persegi empat.
Gulung dua sudut berlawanan untuk membentuk silinder dan langkah kedua, bentuk dua sudut lainnya yang bertentangan untuk membentuk donat. Bentuk 3-torus dibentuk dengan cara yang hampir mirip, namun harus dimulai sebuah kubus.
Kemuduian tempelkan setiap sudut yang berlawanan. Ini dilakukan supaya saat ingin keluar dari salah satu permukaan kubus, maka akan terlihat kita akan masuk lagi melalui arah berlawanan.

Bentuk 3-torus, perluasan dari bentuk donat. Geometri yang menjelaskan bentuk alam semesta
Bentuk Lain Yang Memungkinkan
Tim Steiner dalam melakukan analisa menggunakan 3 teknik yang berbeda untuk membandingkan prediksi terhadap fluktuasi temperatur di berbagai area. Perbandingan fluktuasi temperatur dilakukan untuk dicocokkan pada model alam semesta yang tak terbatas maupun bentuk alam semesta donat.
Dalam tiap kasus, bentuk donatlah yang memperlihatkan kecocokan dengan data dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe. Tim ini bahkan bisa menerka ukuran alam semesta, yang diperkirakan akan memakan waktu 56 milyar tahun cahaya untuk dikelilingi.
Jean-Pierre Luminet dari Paris Observatory di Perancis, yang mengajukan paham alam semesta berbentuk sepak bola, juga setuju dengan analisa Steiner kalau bentuk donat masih jadi kandidat yang paling digemari. Namun ia menambahkan kalau kemungkinan alam semesta berbentuk sepak bola masih ada dan tetap hidup.
Namun, Starkman justru tidak bisa diyakinkan dengan penemuan tim Steiner. Baginya penemuan itu belum memberi keyakinan apapun, dan bagi dia bisa jadi alam semesta memang kecil, namun itu tidak menjadi jawaban apapun.
Di sisi lain, Steiner berkeyakinan data yang akan didapat oleh satelit Planck milik Eropa yang diluncurkan, akan dapat memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada saat ini.
Secara filosofi bagi Starkman, ide alam semesta terbatas, yang pada suatu hari kelak bisa dieksplorasi seluruhnya, memang merupakan hal yang sangat menarik. Namun sayang sekali lagi Starkman menambahkan, “karena fisika tak bisa ditentukan oleh filosofi, maka saya harap jawaban akan diberikan oleh Planck.”
Sabtu
Misteri Garis-garis Nazca
Nazca Lines merupakan serangkaian gambar berukuran raksasa yang terdapat di Gurun Nazca, Peru. Gambar-gambar tersebut memiliki ukuran begitu besar sehingga hanya dapat dilihat secara jelas dari udara. Diperkirakan, Gambar-gambar ini dibuat antara tahun 200 SM hingga 700 M.
Nazca Lines memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian merupakan garis-garis lurus panjang dan menyilang satu sama lain. Memang terkesan tidak beraturan, tetapi adanya garis lurus yang sangat panjang di sebuah gurunpun sudah merupakan keunikan tersendiri.
Bukan hanya itu, yang lebih menakjubkan lagi, beberapa sketsa Nazca Lines merupakan gambar-gambar yang memiliki bentuk serta presisi yang luar biasa.
Sebagian dari gambar tersebut berbentuk sketsa bangunan geometrik. Namun yang paling terkenal dari semuanya adalah gambar-gambar hewan, di antaranya : laba-laba (45 meter), monyet (55 meter), burung Condor (140 meter), kadal (180 meter), burung kolibri (50 meter), paus (65 meter), dan yang terbesar, burung bangau (270 meter). Total area yang meliputi seluruh Nazca Lines terbentang hingga seluas 500 kilometer persegi.





Keunikan lain dari Nazca Lines adalah, sketsa-sketsa raksasa tersebut tidak hanya terdapat di tanah yang datar, tetapi juga di daerah perbukitan. Contohnya bisa dilihat di foto citra satelit di bawah ini. Citra ini pertama kali ditemukan oleh peneliti Jepang dan menunjukkan adanya Nazca Lines di daerah yang sama sekali tidak landai.

Dengan ukuran yang luar biasa besar dan presisi yang luar biasa, sepertinya hampir mustahil garis-garis ini hanya dibuat dengan peralatan yang primitif. Misteri inilah yang masih menyisakan teka-teki bagi para peneliti, memberikan ruang kepada mereka untuk berspekulasi.
Jim Woodman misalnya, mengatakan bahwa Nazca Lines dibuat oleh penduduk setempat dengan menggunakan bantuan balon untuk melihat gambar dari udara. Teori ini mendapat banyak kritikan karena kurangnya bukti seperti adanya sisa-sisa balon udara di sekitar Nazca Lines. Woodman sepertinya masih mengikuti cara berpikir modern yang mengisyaratkan perlunya pandangan dari udara untuk membuat garis itu.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Nazca Lines kemungkinan besar dibuat oleh penduduk setempat hanya dengan peralatan sederhana tanpa bantuan penglihatan dari udara.
Adalah Joe Nickell, seorang peneliti dari University of Kentucky yang pertama kali menemukan adanya batang kayu di sekitar lokasi Nazca Lines. Dari analisis karbon yang dilakukan, diketahui bahwa batang kayu tersebut berumur sama dengan gambar-gambar raksasa di Nazca Lines.
Joe Nickell kemudian mencoba untuk membuat tiruan sketsa Nazca Lines. Ternyata, dengan peralatan yang sederhana dan perencanaan yang matang, sebuah tim kecil dapat membuat gambar yang paling besar sekalipun hanya dalam hitungan hari. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan menyingkirkan lapisan kerikil yang menutupi Gurun Nazca.
Kerikil dan batu yang terdapat di Gurun Nazca memiliki kandungan oksida besi yang membuat daratan di sana terlihat agak gelap. Ketika lapisan kerikil tersebut diangkat, maka lapisan tanah di bawahnya yang berwarna kontras akan memberikan kesan garis/gambar.

Lalu, jika dibuat hanya dengan menyingkirkan kerikil, mengapa Nazca Lines bisa bertahan begitu lama ? Jawabannya adalah karena kondisi Gurun Nazca yang kering, hampir tidak berangin, dan memiliki cuaca konstan sepanjang tahun.
Jika cara dibuatnya Nazca Lines sudah mulai menemukan titik terang, maka yang masih menjadi misteri adalah tujuan dibuatnya sketsa-sketsa raksasa itu.
Ada beberapa teori yang diajukan para ilmuwan mengenai tujuan pembuatan Nazca Lines. Salah satu teori yang mungkin paling terkenal (walaupun juga paling diragukan kebenarannya) diajukan oleh Erich von Daniken.
Dalam bukunya yang berjudul Chariots of the Gods, penulis Swiss tersebut mengatakan bahwa Nazca Lines merupakan tempat mendaratnya pesawat alien. Sketsa gambar yang ada merupakan ‘sinyal’, sedangkan garis-garis lurus yang terbentuk di sekitarnya merupakan ‘landasan’.

Namun, teori ini mendapat banyak kritikan karena tidak didasarkan atas bukti arkeologis yang kuat.
Peneliti lain bernama Robert Bast menduga bahwa Nazca Lines dibuat sebagai monumen untuk mengenang banjir besar yang pernah melanda kawasan tersebut. Ini terlihat dari gambar-gambar hewan yang terlihat seperti kumpulan mayat.
Lalu, ada lagi Michael Coe yang menyatakan bahwa Nazca Lines dibuat sebagai tempat diselenggarakannya ritual. Lalu ada Maria Reiche yang mengatakan bahwa gambar-gambar raksasa tersebut merupakan gambaran konstelasi bintang seperti Orion dan Ursa Mayor. Yang lain mengatakan bahwa sketsa Nazca Lines merupakan ‘pesan dalam botol’ (message in the bottle) yang ingin disampaikan ke generasi selanjutnya. Dan sebagian lagi mengatakan, gambar-gambar Nazca Lines dibuat penduduk Nazca agar para dewa dapat melihat mereka dari atas.
Walaupun tujuan pembuatan Garis Nazca masih menjadi misteri, namun ada satu hal menarik mengenai wilayah ini, yaitu ditemukannya sebuah kota bernama Cahuachi di sebelah selatan kawasan Nazca Lines.

Kota ini diperkirakan dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu, namun ditinggalkan 500 tahun kemudian karena berbagai bencana alam yang terjadi. Sebelum meninggalkan kota tersebut, penduduk setempat menutupinya dengan pasir sehingga Cahuachi menjadi kota yang tersembunyi.
Para peneliti yang mengeksplorasi Cahuachi menemukan bahwa kota tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Ini terlihat dari lukisan-lukisan di artefaknya serta penemuan mumi-mumi manusia. Kajian lebih jauh atas Cahuachi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang Nazca Lines.
Saat ini Nazca Lines sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Daftar Warisan Dunia (World Heritage Site). Namun sayangnya, keberadaan kawasan tersebut terancam oleh perubahan cuaca dunia serta polusi dan penebangan hutan liar di daerah sekitarnya. Dengan kedalaman garis yang hanya 10 hingga 30 cm, Nazca Lines bisa tersapu bersih jika terjadi hujan deras.
Nazca Lines memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian merupakan garis-garis lurus panjang dan menyilang satu sama lain. Memang terkesan tidak beraturan, tetapi adanya garis lurus yang sangat panjang di sebuah gurunpun sudah merupakan keunikan tersendiri.
Bukan hanya itu, yang lebih menakjubkan lagi, beberapa sketsa Nazca Lines merupakan gambar-gambar yang memiliki bentuk serta presisi yang luar biasa.
Sebagian dari gambar tersebut berbentuk sketsa bangunan geometrik. Namun yang paling terkenal dari semuanya adalah gambar-gambar hewan, di antaranya : laba-laba (45 meter), monyet (55 meter), burung Condor (140 meter), kadal (180 meter), burung kolibri (50 meter), paus (65 meter), dan yang terbesar, burung bangau (270 meter). Total area yang meliputi seluruh Nazca Lines terbentang hingga seluas 500 kilometer persegi.




Keunikan lain dari Nazca Lines adalah, sketsa-sketsa raksasa tersebut tidak hanya terdapat di tanah yang datar, tetapi juga di daerah perbukitan. Contohnya bisa dilihat di foto citra satelit di bawah ini. Citra ini pertama kali ditemukan oleh peneliti Jepang dan menunjukkan adanya Nazca Lines di daerah yang sama sekali tidak landai.

Dengan ukuran yang luar biasa besar dan presisi yang luar biasa, sepertinya hampir mustahil garis-garis ini hanya dibuat dengan peralatan yang primitif. Misteri inilah yang masih menyisakan teka-teki bagi para peneliti, memberikan ruang kepada mereka untuk berspekulasi.
Jim Woodman misalnya, mengatakan bahwa Nazca Lines dibuat oleh penduduk setempat dengan menggunakan bantuan balon untuk melihat gambar dari udara. Teori ini mendapat banyak kritikan karena kurangnya bukti seperti adanya sisa-sisa balon udara di sekitar Nazca Lines. Woodman sepertinya masih mengikuti cara berpikir modern yang mengisyaratkan perlunya pandangan dari udara untuk membuat garis itu.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Nazca Lines kemungkinan besar dibuat oleh penduduk setempat hanya dengan peralatan sederhana tanpa bantuan penglihatan dari udara.
Adalah Joe Nickell, seorang peneliti dari University of Kentucky yang pertama kali menemukan adanya batang kayu di sekitar lokasi Nazca Lines. Dari analisis karbon yang dilakukan, diketahui bahwa batang kayu tersebut berumur sama dengan gambar-gambar raksasa di Nazca Lines.
Joe Nickell kemudian mencoba untuk membuat tiruan sketsa Nazca Lines. Ternyata, dengan peralatan yang sederhana dan perencanaan yang matang, sebuah tim kecil dapat membuat gambar yang paling besar sekalipun hanya dalam hitungan hari. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan menyingkirkan lapisan kerikil yang menutupi Gurun Nazca.
Kerikil dan batu yang terdapat di Gurun Nazca memiliki kandungan oksida besi yang membuat daratan di sana terlihat agak gelap. Ketika lapisan kerikil tersebut diangkat, maka lapisan tanah di bawahnya yang berwarna kontras akan memberikan kesan garis/gambar.

Lalu, jika dibuat hanya dengan menyingkirkan kerikil, mengapa Nazca Lines bisa bertahan begitu lama ? Jawabannya adalah karena kondisi Gurun Nazca yang kering, hampir tidak berangin, dan memiliki cuaca konstan sepanjang tahun.
Jika cara dibuatnya Nazca Lines sudah mulai menemukan titik terang, maka yang masih menjadi misteri adalah tujuan dibuatnya sketsa-sketsa raksasa itu.
Ada beberapa teori yang diajukan para ilmuwan mengenai tujuan pembuatan Nazca Lines. Salah satu teori yang mungkin paling terkenal (walaupun juga paling diragukan kebenarannya) diajukan oleh Erich von Daniken.
Dalam bukunya yang berjudul Chariots of the Gods, penulis Swiss tersebut mengatakan bahwa Nazca Lines merupakan tempat mendaratnya pesawat alien. Sketsa gambar yang ada merupakan ‘sinyal’, sedangkan garis-garis lurus yang terbentuk di sekitarnya merupakan ‘landasan’.

Namun, teori ini mendapat banyak kritikan karena tidak didasarkan atas bukti arkeologis yang kuat.
Peneliti lain bernama Robert Bast menduga bahwa Nazca Lines dibuat sebagai monumen untuk mengenang banjir besar yang pernah melanda kawasan tersebut. Ini terlihat dari gambar-gambar hewan yang terlihat seperti kumpulan mayat.
Lalu, ada lagi Michael Coe yang menyatakan bahwa Nazca Lines dibuat sebagai tempat diselenggarakannya ritual. Lalu ada Maria Reiche yang mengatakan bahwa gambar-gambar raksasa tersebut merupakan gambaran konstelasi bintang seperti Orion dan Ursa Mayor. Yang lain mengatakan bahwa sketsa Nazca Lines merupakan ‘pesan dalam botol’ (message in the bottle) yang ingin disampaikan ke generasi selanjutnya. Dan sebagian lagi mengatakan, gambar-gambar Nazca Lines dibuat penduduk Nazca agar para dewa dapat melihat mereka dari atas.
Walaupun tujuan pembuatan Garis Nazca masih menjadi misteri, namun ada satu hal menarik mengenai wilayah ini, yaitu ditemukannya sebuah kota bernama Cahuachi di sebelah selatan kawasan Nazca Lines.

Kota ini diperkirakan dibangun hampir 2.000 tahun yang lalu, namun ditinggalkan 500 tahun kemudian karena berbagai bencana alam yang terjadi. Sebelum meninggalkan kota tersebut, penduduk setempat menutupinya dengan pasir sehingga Cahuachi menjadi kota yang tersembunyi.
Para peneliti yang mengeksplorasi Cahuachi menemukan bahwa kota tersebut memiliki peradaban yang tinggi. Ini terlihat dari lukisan-lukisan di artefaknya serta penemuan mumi-mumi manusia. Kajian lebih jauh atas Cahuachi diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang Nazca Lines.
Saat ini Nazca Lines sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Daftar Warisan Dunia (World Heritage Site). Namun sayangnya, keberadaan kawasan tersebut terancam oleh perubahan cuaca dunia serta polusi dan penebangan hutan liar di daerah sekitarnya. Dengan kedalaman garis yang hanya 10 hingga 30 cm, Nazca Lines bisa tersapu bersih jika terjadi hujan deras.
Terjadi Lagi! 500 burung di Lousiana, 2 juta ekor ikan di Maryland dan 15 ton ikan di Brazil ditemukan mati
Setelah Arkansas, sekarang giliran Louisiana dan Maryland. Pada hari senin tanggal 3 Januari 2011, paling tidak sekitar 500 bangkai burung ditemukan bertebaran di sebuah jalan di Pointee Coupee Parish, Louisiana. Lokasi ini berjarak sekitar 480 km dari Beebe, tempat sekitar 1.000 ekor burung ditemukan mati pada malam tahun baru kemarin. Di tempat lain di Maryland dan Brazil, sejumlah besar ekor ikan juga ditemukan mati. Apa yang sedang terjadi sesungguhnya? Tulisan ini sekaligus merupakan update dari tulisan sebelumnya.
Kejadian yang berturut-turut ini membuat dunia maya menjadi lebih panas. Para ilmuwan iklim berpendapat kalau peristiwa ini diakibatkan oleh pemanasan global. Para penganut teori konspirasi percaya kalau peristiwa ini diakibatkan oleh eksperimen rahasia pemerintah sejenis Chemtrail atau HAARP, sedangkan sebagian lainnya percaya kalau peristiwa ini adalah tanda-tanda akan terjadinya bencana di tahun 2011.
Jika hanya terjadi satu kali di satu lokasi, mungkin peristiwa ini tidak terlalu istimewa. Namun dalam waktu yang berdekatan terjadi 4 kali peristiwa kematian hewan dalam jumlah besar. Ini cukup menimbulkan tanda tanya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Penyebab pasti kematian lebih dari 1.000 (sumber lain menyebutkan 5.000) burung Blackbird sayap merah di Arkansas masih belum tuntas. Namun laporan pendahuluan yang berasal dari Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission menyebutkan kalau burung-burung Blackbird dari Beebe mati karena luka akibat benturan.
Keith Stephen, juru bicara Arkansas Game and Fish Commission, mengatakan kalau burung-burung itu menunjukkan bukti adanya luka berat di dada, gumpalan darah di rongga-rongga tubuh dan pendarahan internal yang cukup parah. Hatinya ditemukan dalam keadaan pucat yang mengindikasikan terjadinya kekurangan darah. Organ-organ tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular.
Dr.George Badley dari Arkansas Livestock dan Poultry Commission yang memeriksa sampel bangkai menambahkan kalau perut-perut burung itu dalam keadaan kosong. Artinya, kemungkinan keracunan makanan bisa dihilangkan.
Pada awalnya Dr.Badley percaya kalau sebuah badai mungkin telah menyebabkan burung-burung itu bertabrakan dan mati.
"Malam itu terjadi beberapa kali badai petir." Katanya. "Blackbird sayap merah biasa terbang berkelompok. Mungkin sebuah badai telah meghisap mereka dan petir kemudian ikut menyambar. Itu perkiraan saya."
Namun, Dr.Badley menarik teorinya setelah diketahui kalau badai hanya muncul di daerah itu sekitar 10 jam sebelum peristiwa jatuhnya burung-burung itu. Jadi sepertinya badai bukan penyebab kematian tersebut.
Kalau begitu apa yang menyebabkannya?
Setelah berita ini menyeruak, beberapa penduduk melaporkan kalau mereka mendengar suara keras sebelum burung-burung itu mulai berjatuhan. Berdasarkan laporan ini para peneliti menyimpulkan kalau suara keras itulah yang telah menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi sehingga saling bertabrakan atau menabrak benda lainnya.
LeAnn White, peneliti lapangan dari National Wildlife Health Center di Wisconsin yang juga menerima sampel bangkai burung dari Arkansas mengatakan:
"Kamu terganggu, kamu mengalami disorientasi, lalu kamu berusaha menentukan posisi kamu. Kita sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya. Ketika terjadi kabut tebal, burung-burung bisa menabrak menara atau kabel listrik."
Kalau begitu, suara keras apakah yang mungkin telah menyebabkan burung itu mengalami disorientasi?
Sepertinya para peneliti kebanyakan sepakat kalau suara keras itu berasal dari kembang api tahun baru.
Di Arkansas, para penduduk biasa menyalakan kembang api yang bernama "Cannon" pada malam tahun baru. Suara kembang api jenis ini lebih keras dibanding kembang api lainnya. Suara "Cannon" ini mungkin telah membuat takut burung-burung itu.
Karen Rowe, Ornitologis dari Arkansas Game and Fish Commission menjelaskan lebih lanjut:
"Untuk menghindari suara kembang api, kumpulan Blackbird itu mungkin telah terbang pada ketinggian atap rumah, bukan ketinggian pohon seperti biasanya. Burung jenis ini memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Ini mungkin telah menyebabkan mereka menabrak benda-benda di sekitarnya."
Karen memperkirakan jumlah burung yang mati di Arkansas sekitar 3.000 ekor. Namun, ia juga tidak berani menyatakan kalau misteri itu telah terpecahkan. Menurutnya Laboratorium masih akan terus berusaha meneliti sampel bangkai untuk mencari penyebab lainnya.
Penjelasan ini sepertinya cukup masuk akal. Namun, peristiwa yang mirip kembali terjadi beberapa hari setelahnya dan peristiwa ini sepertinya tidak sesuai dengan teori kembang api.
Pada tanggal 3 Januari kemarin, sekitar 500 bangkai burung ditemukan di jalanan Louisiana. Kebanyakan burung yang mati adalah jenis Blackbird dan burung Jalak.
Jika burung-burung ini mati pada tanggal 3 Januari 2011, apakah mungkin mereka dikejutkan oleh suara kembang api tahun baru?
Seperti kata Karen, misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan. Memang benar, penyebab kematian telah diketahui, namun senjata pembunuh belum ditemukan.
Selain Louisiana, peristiwa lain kembali terjadi. Setelah 100.000 ikan Drum Fish ditemukan mati di sungai di Arkansas, kali ini puluhan ikan dalam jumlah besar ditemukan mati di Chesapeake Bay, Maryland, pada tanggal 4 Januari 2011. Beberapa orang memperkirakan ikan yang mati berjumlah puluhan ribu. Namun berdasarkan laporan Baltimore sun, Maryland departement of Environment memperkirakan jumlah yang mati sekitar 2 juta ekor ikan.
Selain itu, di Brazil, lebih dari 15 ton ikan ditemukan mati di pantai Parana sejak hari kamis tanggal 30 Desember 2010. Sebagian nelayan bahkan memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai hingga 100 ton.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan perkiraan jumlah Drum Fish yang mati di Arkansas.
Ikan yang mati di Chesapeake Bay kebanyakan berasal dari jenis Menhayden, Spot dan Croakers. Sedangkan di Brazil kebanyakan berasal dari Sardine, Croaker dan Catfish. Pemerintah Brazil belum merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian ikan-ikan ini.
Sedangkan juru Bicara dari Maryland Department of Environment (MDE) menyatakan kalau ikan-ikan di Chesapeake Bay mungkin mati akibat stres dengan air dingin.
Mereka juga mengutip peristiwa yang sama pada tahun 1976 yang membunuh sekitar 15 juta ekor ikan. Pada bulan Desember, suhu air di Chesapeake Bay memang bisa turun hingga 2 derajat celcius.
Penjelasan serupa juga diberikan untuk kematian 100.000 Drum Fish di Arkansas.
Dr. Andrew Goodwin dari University of Arkansas mengatakan kalau kematian ikan-ikan dalam jumlah besar cukup umum. Menurutnya perubahan lingkungan - seperti fluktuasi yang drastis antara cuaca panas dan dingin mungkin telah membuat ikan-ikan itu kaget dan mati. Ia percaya kalau kasus matinya burung-burung dan ikan di Arkansas tidak berhubungan sama sekali.
"Kesan pertama saya setelah melihat hanya satu jenis ikan yang mati adalah berhubungan dengan pengaruh lingkungan dan tidak berhubungan dengan racun. Yang mempengaruhinya kemungkinan adalah perubahan temperature. Kita mengalami cuaca yang dingin dan panas bergantian."
Namun, penjelasan ini juga masih belum menjawab satu misteri.
Misalnya dalam kasus Chesapeake Bay. Umumnya, selama bulan Desember, ikan-ikan di wilayah itu akan menghindari air dingin dengan berenang ke tempat yang airnya lebih hangat. Kali ini, entah mengapa ikan-ikan itu tidak melakukan hal itu.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah hewan-hewan ini kuatir dengan masa depan mereka di tahun 2011 sehingga melakukan bunuh diri massal?
Untuk jawaban pastinya, mungkin kita harus menunggu lagi.
Kejadian yang berturut-turut ini membuat dunia maya menjadi lebih panas. Para ilmuwan iklim berpendapat kalau peristiwa ini diakibatkan oleh pemanasan global. Para penganut teori konspirasi percaya kalau peristiwa ini diakibatkan oleh eksperimen rahasia pemerintah sejenis Chemtrail atau HAARP, sedangkan sebagian lainnya percaya kalau peristiwa ini adalah tanda-tanda akan terjadinya bencana di tahun 2011.
Jika hanya terjadi satu kali di satu lokasi, mungkin peristiwa ini tidak terlalu istimewa. Namun dalam waktu yang berdekatan terjadi 4 kali peristiwa kematian hewan dalam jumlah besar. Ini cukup menimbulkan tanda tanya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Penyebab pasti kematian lebih dari 1.000 (sumber lain menyebutkan 5.000) burung Blackbird sayap merah di Arkansas masih belum tuntas. Namun laporan pendahuluan yang berasal dari Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission menyebutkan kalau burung-burung Blackbird dari Beebe mati karena luka akibat benturan.Keith Stephen, juru bicara Arkansas Game and Fish Commission, mengatakan kalau burung-burung itu menunjukkan bukti adanya luka berat di dada, gumpalan darah di rongga-rongga tubuh dan pendarahan internal yang cukup parah. Hatinya ditemukan dalam keadaan pucat yang mengindikasikan terjadinya kekurangan darah. Organ-organ tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular.
Dr.George Badley dari Arkansas Livestock dan Poultry Commission yang memeriksa sampel bangkai menambahkan kalau perut-perut burung itu dalam keadaan kosong. Artinya, kemungkinan keracunan makanan bisa dihilangkan.
Pada awalnya Dr.Badley percaya kalau sebuah badai mungkin telah menyebabkan burung-burung itu bertabrakan dan mati.
"Malam itu terjadi beberapa kali badai petir." Katanya. "Blackbird sayap merah biasa terbang berkelompok. Mungkin sebuah badai telah meghisap mereka dan petir kemudian ikut menyambar. Itu perkiraan saya."
Namun, Dr.Badley menarik teorinya setelah diketahui kalau badai hanya muncul di daerah itu sekitar 10 jam sebelum peristiwa jatuhnya burung-burung itu. Jadi sepertinya badai bukan penyebab kematian tersebut.
Kalau begitu apa yang menyebabkannya?
Setelah berita ini menyeruak, beberapa penduduk melaporkan kalau mereka mendengar suara keras sebelum burung-burung itu mulai berjatuhan. Berdasarkan laporan ini para peneliti menyimpulkan kalau suara keras itulah yang telah menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi sehingga saling bertabrakan atau menabrak benda lainnya.
LeAnn White, peneliti lapangan dari National Wildlife Health Center di Wisconsin yang juga menerima sampel bangkai burung dari Arkansas mengatakan:
"Kamu terganggu, kamu mengalami disorientasi, lalu kamu berusaha menentukan posisi kamu. Kita sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya. Ketika terjadi kabut tebal, burung-burung bisa menabrak menara atau kabel listrik."
Kalau begitu, suara keras apakah yang mungkin telah menyebabkan burung itu mengalami disorientasi?
Sepertinya para peneliti kebanyakan sepakat kalau suara keras itu berasal dari kembang api tahun baru.
Di Arkansas, para penduduk biasa menyalakan kembang api yang bernama "Cannon" pada malam tahun baru. Suara kembang api jenis ini lebih keras dibanding kembang api lainnya. Suara "Cannon" ini mungkin telah membuat takut burung-burung itu.
Karen Rowe, Ornitologis dari Arkansas Game and Fish Commission menjelaskan lebih lanjut:
"Untuk menghindari suara kembang api, kumpulan Blackbird itu mungkin telah terbang pada ketinggian atap rumah, bukan ketinggian pohon seperti biasanya. Burung jenis ini memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Ini mungkin telah menyebabkan mereka menabrak benda-benda di sekitarnya."
Karen memperkirakan jumlah burung yang mati di Arkansas sekitar 3.000 ekor. Namun, ia juga tidak berani menyatakan kalau misteri itu telah terpecahkan. Menurutnya Laboratorium masih akan terus berusaha meneliti sampel bangkai untuk mencari penyebab lainnya.
Penjelasan ini sepertinya cukup masuk akal. Namun, peristiwa yang mirip kembali terjadi beberapa hari setelahnya dan peristiwa ini sepertinya tidak sesuai dengan teori kembang api.
Pada tanggal 3 Januari kemarin, sekitar 500 bangkai burung ditemukan di jalanan Louisiana. Kebanyakan burung yang mati adalah jenis Blackbird dan burung Jalak.
Jika burung-burung ini mati pada tanggal 3 Januari 2011, apakah mungkin mereka dikejutkan oleh suara kembang api tahun baru?Seperti kata Karen, misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan. Memang benar, penyebab kematian telah diketahui, namun senjata pembunuh belum ditemukan.
Selain Louisiana, peristiwa lain kembali terjadi. Setelah 100.000 ikan Drum Fish ditemukan mati di sungai di Arkansas, kali ini puluhan ikan dalam jumlah besar ditemukan mati di Chesapeake Bay, Maryland, pada tanggal 4 Januari 2011. Beberapa orang memperkirakan ikan yang mati berjumlah puluhan ribu. Namun berdasarkan laporan Baltimore sun, Maryland departement of Environment memperkirakan jumlah yang mati sekitar 2 juta ekor ikan.
Selain itu, di Brazil, lebih dari 15 ton ikan ditemukan mati di pantai Parana sejak hari kamis tanggal 30 Desember 2010. Sebagian nelayan bahkan memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai hingga 100 ton.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan perkiraan jumlah Drum Fish yang mati di Arkansas.Ikan yang mati di Chesapeake Bay kebanyakan berasal dari jenis Menhayden, Spot dan Croakers. Sedangkan di Brazil kebanyakan berasal dari Sardine, Croaker dan Catfish. Pemerintah Brazil belum merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian ikan-ikan ini.
Sedangkan juru Bicara dari Maryland Department of Environment (MDE) menyatakan kalau ikan-ikan di Chesapeake Bay mungkin mati akibat stres dengan air dingin.
Mereka juga mengutip peristiwa yang sama pada tahun 1976 yang membunuh sekitar 15 juta ekor ikan. Pada bulan Desember, suhu air di Chesapeake Bay memang bisa turun hingga 2 derajat celcius.
Penjelasan serupa juga diberikan untuk kematian 100.000 Drum Fish di Arkansas.Dr. Andrew Goodwin dari University of Arkansas mengatakan kalau kematian ikan-ikan dalam jumlah besar cukup umum. Menurutnya perubahan lingkungan - seperti fluktuasi yang drastis antara cuaca panas dan dingin mungkin telah membuat ikan-ikan itu kaget dan mati. Ia percaya kalau kasus matinya burung-burung dan ikan di Arkansas tidak berhubungan sama sekali.
"Kesan pertama saya setelah melihat hanya satu jenis ikan yang mati adalah berhubungan dengan pengaruh lingkungan dan tidak berhubungan dengan racun. Yang mempengaruhinya kemungkinan adalah perubahan temperature. Kita mengalami cuaca yang dingin dan panas bergantian."
Namun, penjelasan ini juga masih belum menjawab satu misteri.
Misalnya dalam kasus Chesapeake Bay. Umumnya, selama bulan Desember, ikan-ikan di wilayah itu akan menghindari air dingin dengan berenang ke tempat yang airnya lebih hangat. Kali ini, entah mengapa ikan-ikan itu tidak melakukan hal itu.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?Apakah hewan-hewan ini kuatir dengan masa depan mereka di tahun 2011 sehingga melakukan bunuh diri massal?
Untuk jawaban pastinya, mungkin kita harus menunggu lagi.
Langganan:
Komentar (Atom)



