Minggu

Kisah Misteri UFO Dan Alien Yang Mendarat Di Halaman Sebuah Sekolah Zimbabwe


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-pgliMe4hsnf0VZFGO8czNp8U_sXyERz-DX41MBtUZTA9ftFRDclI3MXOJAVB9QCXK1SLFTuiaZjhizeHFHra7USJCewORwe-dsgNzb9bHpaFHB7al4TekUXra3b9sdUpuJNmahXYzYU/s1600/chimufo.jpg

SebuahUFO terlihat membelah langit Afrika pada tanggal 14 September 1994. Dua hari setelah kejadian itu, sesuatu yang seperti piring terbang itu, mendarat di halaman sebuah sekolah di Ruwa, Zimbabwe.

Dari dalam benda misterius tersebut, keluar sesosok makhluk aneh yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penampakan ini disaksikan oleh 62 anak-anak pelajar yang saat itu sedang bermain di lapangan sekolah.

Keberadaan Alien Yang Tertuang Pada Cerita dan Lukisan Kuno


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMjMB50btocNF0UVJ2FDyBmiLNxqnpuEYCQdPIVbgWEp3b8YnN2iFk7RGJD2fa95IdSEipoQc1MsVbhD9hiNIBmRMKorBJLtDU3kqLTeAaRSc4V_bW96nLDdHiqfBUbi9E0hFWQKjaeQjL/s1600/disclosure-alien.jpg

Bukti-bukti tentang keberadaan Aliens, tertuang pada peradaban masa lalu. Diantaranya seperti dari lukisan, gulungan naskah, patung, seni, dan cerita-cerita kuno.

Berikut adalah karya- karya seni terkenal masa lalu yang menggambarkan kehadiran UFO / Alien di muka bumi.

Sabtu

Fenomena Pancaran Sinar Hijau Di Bulan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmTkoxo19MiyvbW8X1l5JWr7XeEWZFCyjL0XDMnLADgR6tZ__5frEgNMNJhT8xdctS0dfC263jUO1gZHf5j1PLCW03GZGmM3uG05LALhqF1ooiM_ApQCS_pkieIugFkjgbRnXrjS6Lc_s/s400/moon-surface.jpg

Pancaran sinar hijau (Green Flash) dari Bulan di dapati oleh Gerhard Hüdepohl yang mengurusi citra rekaman foto ruang angkasa di European Southern Observatory (ESO). Sinar apakah itu? Fenomena apa yang sedang berlangsung di Bulan ketika itu?

Gerhard berhasil mengabadikan fenomena tersebut dalam gambar yang terdiri dari beberapa foto. Ia mendapati pancaran sinar hijau di Bulan saat kondisi pagi sedang cerah di Paranal Residencia.

Penjelasan Bentuk Alam Semesta Menyerupai Terompet Yang Siap Ditiup Malaikat Israfil Sebagai Sangkakala

http://penjalabaja.files.wordpress.com/2011/03/trompet-pengangkatan.jpg

“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Israfil?”
 Jawabnya, “Sedang membersihkan terompetnya.” Mungkin demikian yang ada di benak kita, malaikat Israfil laksana sesosok musisi yang sedang asyik mengelap-elap terompet kecilnya, sebelum tampil pada pementasan diatas panggung.

Lalu, sebenarnya seperti apa terompetnya — atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala – malaikat Israfil itu? 

Sekitar enam tahun silam, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan, bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau menyerupai donat seperti dalam posting ini atau prediksi lain yang menyebutkan bentuknya datar saja. 



http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2008/05/donat.jpg
Bentuk Alam Semesta Menyerupai Donat


Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan dan tidak umum seperti biasanya, karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet. 

Dimana pada bagian ujung belakang terompet (baca : alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana Bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) (perhatikan gambar dibawah).






Bentuk Alam Semesta



http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2009/08/modeluniverse.jpg


Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60, ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.



http://timothydonz.files.wordpress.com/2010/03/sangkakala.jpg


Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :


Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Israfil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : “Ya Rasulullah, apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).


Dalam hadits di atas disebutkan, sangkakala atau terompet malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan Bumi. Bentuk bagaikan tanduk mengingatkan kita pada terompet orang–orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk. 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidhkhSyJJ33Kd_kvuWpgoIkzgH-sWh-HHRuatSpfKOcu3M9NcBiAlfo6IBnTv8hkkA_pUoqCPjxhIegJrWs-7uXLSZdzbkhC7Px3N9vuVt_S4eUKTbMDogOwxh6nthyYtU2FeloelZlHrB/s1600/trumpet2.jpg


Kalimat seluas langit dan Bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib) dan Bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Israfil itu melingkar membentang dari alam nyata, hingga alam ghaib.

Jika keshahihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama–rama yang hidup di tengah–tengah kaldera gunung berapi paling aktif, yang siap meletus kapan saja. Dan Allah SWT telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Israfil itu dalam surah An Naml ayat 87 :



Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi, kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.

Makhluk langit saja bisa terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.



http://spiritlessons.com/documents/8_year_old_girl/Angel_trumpet.gif



Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk, sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak–anak jadi beruban dan setan–setan berlarian.


Ada sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan yang berkaitan dengan hal ini, jika terompetnya saja sebesar itu, seperti apa pula si peniupnya? Konon, seperti apalagi Sang Penciptanya? Subhanallah, Allahu Akbar
!

Teori Yang Menyatakan Salah Satu Unsur Pembentukan Manusia Berasal Dari Bintang

http://henkykuntarto.files.wordpress.com/2010/10/human-space-universe-cosmos.jpg

Sebuah teori menyatakan, bahwa semua orang dan segala sesuatu di muka Bumi ini, memiliki partikel bintang yang amat kecil. Banyak topik terkait sains yang bermunculan akan hal ini.

Pada awal 1980-an, astronom Carl Sagan membawakan acara dan menarasi 13 bagian seri televisi berjudul 'Cosmos' yang mengudara di PBS.

Di acara itu, Sagan menjelaskan secara mendetil betapa banyak topik terkait sains ini, termasuk sejarah Bumi, evolusi, asal muasal kehidupan dan sistem tata surya.

“Kita adalah jalan bagi alam semesta mengenal dirinya sendiri. Beberapa bagian keberadaan kita mengetahui asal kita. Kita ingin kembali. Dan kita bisa, karena kosmos juga ada dalam diri kita. Kita terbuat dari bintang,” pernyataan terkenal Sagan dalam satu episode.

Pernyataannya meringkas fakta bahwa karbon, nitrogen dan atom oksigen dalam tubuh manusia, serta atom dari semua unsur berat lainnya diciptakan pada generasi bintang sebelumnya lebih dari 4,5 miliar tahun silam.

Karena manusia dan tiap hewan lain, juga sebagian besar materi di Bumi, mengandung unsur-unsur ini, manusia benar-benar terbuat dari bahan bintang, kata professor astronomi Chris Impey di University of Arizona.

“Semua bahan organik yang mengandung karbon awalnya diproduksi dalam bintang-bintang,” papar Impey. Alam semesta awalnya merupakan hidrogen dan helium, karbon yang kemudian dibuat selama miliaran tahun, lanjutnya.

Saat pasokan hidrogen bintang telah habis, bintang bisa mati dalam ledakan ganas yang disebut Nova. Menurut ‘Supernova,’ (World Book Inc., 2005), ledakan sebuah bintang masif, disebut supernova, bisa miliaran kali terangnya dari Matahari.

Ledakan bintang seperti ini melemparkan awan besar debu dan gas ke dalam ruang angkasa dengan jumlah dan komposisi bahan yang bervariasi tergantung pada jenis supernova yang terjadi.

Supernova mencapai puncak kecerahannya beberapa hari, setelah ledakan pertama terjadi selama waktu ledakan ini, dan akan lebih cemerlang dari galaksi seluruh bintang. Menurut ‘Supernova,’ bintang mati ini kemudian terus bersinar secara intens selama beberapa pekan sebelum secara bertahap memudar dari pandangan.

Bahan dari supernova akhirnya menyebar di seluruh ruang angkasa antar bintang. Menurut ‘Cosmic Collisions: The Hubble Atlas of Merging Galaxies,’ (Springer, 2009), bintang-bintang tertua hampir secara eksklusif terdiri dari hidrogen dan helium dengan oksigen dan sisa unsur-unsur berat di alam semesta yang berasal dari ledakan supernova.

“Teori ini teruji dengan baik. Kita tahu bintang-bintang ini membuat elemen berat, dan di akhir hidupnya, bintang mengeluarkan gas ke media antar bintang sehingga bisa menjadi bagian dari bintang dan planet-planet berikutnya (serta manusia),” kata Impey.

Jadi, semua kehidupan di Bumi dan atom dalam tubuh kita diciptakan dalam tungku bintang yang kini telah lama mati, lanjutnya. Pada 2002, seniman musik Moby merilis ‘We Are All Made of Stars’. Lirik lagu ini terinspirasi fisika kuantum. “Pada tingkat kuantum dasar, semua materi di alam semesta pada dasarnya terdiri dari debu,” katanya.

Baru-baru ini, Symphony of Science, proyek artistik yang dipimpin John Boswell yang dirancang untuk memberi pengetahuan ilmiah meski dalam musik remix, merilis ‘We Are All Connected’. Lagu ini memiliki fitur klip proklamasi Sagan ‘Kita terbuat dari bahan bintang’.
 

MYSTERIBOLONG © 2008. Design By: SkinCorner